Rabu, 24 Februari 2016

MANAJEMEN KEUANGAN

                                                                                                     I.            NILAI UANG TERKAIT DENGAN WAKTU
(Time Value Of Money)
Uang memiliki berbagai fungsi yang dikelompokkan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.
1.      Fungsi Asli
ü  Uang sebagai alat tukar-menukar (medium of exchange).
ü  Uang sebagai alat satuan hitung (unit of account).
2.      Fungsi Turunan.
ü  Sebagai alat pembayaran,
ü  Sebagai alat menyimpan/menabung,
ü  Sebagai pendorong kegiatan ekonomi,
ü  Sebagai pembentuk dan pemindah kekayaan.
ü  Sebagai standar pembayaran utang,
ü  Sebagai pencipta kesempatan kerja,
ü  Sebagai komoditas yang diperjualbelikan.     
Uang adalah alat penting dalam berbagai keputusan keuangan terutama dalam menilai :
Nilai Uang Masa Mendatang (Future Value). Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
                                    FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
                                    FV = PV ( 1 + r )^n
                                    FV = PV ( 1 + r / 360)^360n
·         Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang.  Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini:
                                                            PV=(1 + r)^n
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Rumusnya yaitu :
 Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)] atau disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
 Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation, Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
·         Anuitas     
      Anuitas adalah cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama. Misalnya  premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana Pembayaran atau penerimaan dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.

                                                                                                                             II.            MODAL DAN JENIS MODAL
*      MODAL AKTIF
Dibedakan menjadi Modal Sendiri (Modal badan usaha)dan Modal Asing (modal
kreditur/hutang),perimbangan keduanya akan menentukan “ Struktur Finasiil”
Modal sendiri,modal yang berasal dari pemilik perusahaan/pemegang saham,dan modal dari perusahaan (Cadangan dan laba), modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap
keseluruhan resiko perusahaan.
*      MODAL PASIF
Modal jangka panjang untuk jk waktu tidak tentu adalah Modal sendiri, dan merupakan modal dengan pendapatan tidak tetap
Modal yang ditarik untuk jangka waktu tertentu adalah Modal asing, dan merupakan modal dengan pendapatan tetap
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansiil/Struktur Modal:
·         Struktur kekayaan adalah perimbangan (dalam artian absolut maupun relatif) antara Aktiva Lancar dengan Aktiva Tetap.
·         Struktur Finansiil mencerminkan cara bagai mana kekayaan/aktiva perusahaan dibelanjai.
*      MODAL KERJA DAN MODAL TETAP
Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan inilah yang disebut modal kerja bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri
Jenis-Jenis Modal Kerja                                                      
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
*      KONSEP MODAL KERJA                          
Dikenal adanya 3 konsep modal kerja, yaitu: 
1. Konsep kuantitatif
2. Konsep kualitatif 
3. Konsep Fungsional                                        
*      MODAL TETAP
adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, misalkan tanah, mesin, gedung, komputer.
*      SUMBER DAYA INTERN DAN EKSTERN
Pengertian sumber modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis selama jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Sumber daya modal pada umumnya dapat berupa aset, alat, peralatan, fasilitas perumahan dan sebagainya.
o   Sumber Intern
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
o   Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
o   Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
o   Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
·         Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
·         Dapat di cari dari berbagai sumber.
·         Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a.Supplier
b.Bank         
c.PasarModal
                                                                                                                      III.            MANAJEMEN MODAL KERJA
modal kerja adalah jumlah kekayaan atau aktiva lancar (seperti kas atau uang tunai di peti kas dan di bank), piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar (seperti hutang usaha dan pinjaman jangka pendek).
Modal Kerja Mengandung Dua Pengertian pokok, yaitu :
1.      Gross working capital (Keseluruhan dari aktiva lancar)
2.      Net working capital (Selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar)
Konsep Modal Kerja
Terdapat  tiga konsep atau definisi dari modal kerja yang umum dipergunakan , yaitu:
1. Konsep kuantitatif 
2.Konsep Kualitatif.
3.Konsep Fungsional.
Jenis Modal Kerja
Jenis modal kerja Menurut W.B. Taylor menggolongkan jenis-jenis modal kerja dalam dua bagian yaitu:
o   Modal kerja permanen (permanent working capital)
o   Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk  kelancaran usaha. Modal kerja ini dibedakan dalam:
o   Modal kerja primer (Primary working capital)
o   Modal kerja normal (Normal working capital)
o   Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)    
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a.       Volume Penjualan
b.      Faktor Musim dan Siklus
c.       Perubahan dalam teknologi
d.      Kebijakan Perusahaan

Penentuan Modal Kerja
            Dengan tersedianya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis, efisien dan terhindar dari resiko kesulitan likuiditas. Untuk menentukan modal kerja yang cukup pada suatu perusahaan perlu terlebih dahulu mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja.
Fungsi Manajemen Modal Kerja
Ada beberapa fungsi yang terdapat pada manajemen modal kerja, yaitu:
1.      Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2.      Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3.      Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4.      Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
5.      Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
6.      Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.

                                                                                          IV.            MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA
PENGERTIAN MANAJEMEN KAS adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash. Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi terdapat dua macam aliran kas.
Aliran kas masuk (cash in flow)
Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan (penerimaan uang),
Aliran kas keluar (cash out flow). Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji, upah, pajak, atau biaya operasional lainnya.
Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan anggaran kas, adalah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
a.       Penerimaan kas.         
b.      Pengeluaran kas.
c.       Perubahan kas bersih dalam periode bersangkutan.
d.      Kebutuhan kas baru
ARTI PENTING KAS
Kas memiliki arti penting dalam menunjang setiap kegiatan perusahaan. Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan tentang arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas yakni:
John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu:
1.      Motif transaksi. artinya uang kas digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran., seperti pembelian barang atau jasa, pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya.
2.      Motif spekulasi. artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang kana datang., seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan.
3.      Motif berjaga-jaga. artinya uang kas digunakan untk berjaga-jaga sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat mengalami kerugian tertentu dan harus menutupi kerugian tersebut sesegera mungkin.
ALIRAN KAS (CASH FLOWS). Aliran kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas   yang mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan  (bulan, triwulan,semester,atau tahun).
Secara Umum, Aliran Kas Dapat Dikelompokan Sebagai Berikut:
a.       Aliran kas operasional (operational cash flows).
b.      Aliran kas investasi (investment cash flows).
c.       Aliran kas untuk pendanaaan (financing cash flows).
DIAGRAM ALIRAN KAS                                                              
diagram aliran kas harus memuat informasi sebagai berikut.
o   Life cycle dari proyek atau umur ekonomis dari alat/mesin yang dieval .Parameter ini dinyatakan sebagai periode pembungaan (compounding   periods), misalnya bulan atau tahun dan ditulis dengan simbol n.
o   Aliran kas yang masuk dan keluar pada setiap periode pembungaan selama  life cycle dari proyek atau bisnis.
o   Tingkat suku bunga (interest rate), atau laju pengembalian minimum yang dikehendaki oleh investor (minimum attractive rate of return). Parameter ini umumnya ditulis dengan simbol i atau dengan akronim MARR.
o   Parameter yang akan dicari dapat meliputi nilai sekarang (nilai ekuivalen pada awal investasi, P), nilai yang akan datang (nilai ekuivalen pada akhir   periode investasi, F), atau nilai seragam setiap akhir periode pembungaan, A.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KAS           
ü  Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa.
ü  Adanya pembelian barang dan jasa,
ü  Adanya pembayaran biaya-biaya operasional
ü  Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman.
ANGGARAN KAS
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.
Tujuan Utama Anggaran Kas        
1.      Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan, yaitu dengan membandingkan uang kas mausk dan uang kas keluar.
2.      Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktu nya.
3.      Menentukan kebutuhan pembiayaan atau kelebihan kas menganggur untuk investasi
4.      Menyelaraskan kas dengan modal, pendapatan, beban, investasi dan utang
5.      Sebagai dasar kebijakan pemberian kredit
Fungsi Anggaran Kas
1.      Menunjukkan jumlah dan waktu kas perusahaan dimasa yang akan dating
2.      Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas dalam anggaran tidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi
3.      Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan
4.      Sumber Kas
5.      Hasil Penjualan produk/jasa secara tunai, dsb,
SURAT BERHARGA
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang (Dunil Z: 2004)
Fungsi Surat Berharga secara yuridis
a.       Sebagai alat pembayaran.
b.      Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
c.       Sebagai Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih).
Dilihat dari segi fungsinya , ada 3 macam surat berharga
1.      Surat yang bersifat hukum kebendaaan (zakenrechtelijke papieren).
2.      Surat tanda keanggotaan dari persekutuan (lidmaatschaps papieren).
3.      Surat tagihan hutang (schuldvorderingspapieren)
Jenis-Jenis Surat Berharga
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 mengatur jenis surat berharga seperti:
·         Wessel.
·         Surat sanggub.
·         Cek.
·         Kwitansi-kwitansi dan,
·         Promes atas tunjuk Dan lain-lain
Sedangkan di dalam perkembangannya sekarang muncul jenis surat berharga seperti:
·         Bilyet Giro.
·         Travels Cheque.
·         Credit Card, dsb.

                                                                                                                                                     V.            PASAR MODAL
Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang,penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama,memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi(melalui pasar sekunder). Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lloyd,1976),adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan “criteria pasarnya”secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Sistem Keuangan           
Sistem keuangan dalam perekonomian memiliki sekurang-kurangnya enam fungsi pokok yaitu sebgai berikut.
a.       Fungsi Tabungan (savings function)
b.      Fungsi kekayaan (wealth function)
c.       Fungsi Likuiditas (liquidity function)
d.      Fungsi kredit (credit function)
e.       Fungsi Pembayaran (Payment function)
f.       Fungsi Resiko (Risk function)
Aliran Dana dalam Sistem Keuangan
Pemilik dana adalah mereka yang memiliki dana berlebih tetapi tidak memiliki kesempatan investasi yang menguntungkan. Sedangkan peminjam dana adalah mereka  konsumsi, karena menganggap utilitas jika mengkonsumsi sekarang lebih tinggi daripada menunda sampai memiliki cukup uang.
            Aliran dana dalam sistem keuangan dapat terjadi secara langsung di pasar keuangan dan tidak langsung melalui lembaga perantara keuangan (BLKL) seperti terlihat di bawah.


PERANTARA KEUANGAN
(Pembiayaan Tidak Langsung)


Suppliers (penabung – pemberi pinjaman)



Demanders (Peminjam – pengguna pinjaman)
1.      Rumah Tangga
2.      Perusahaan
3.      Pemerintah
4.      Asing

PASAR KEUANGAN
(Pembiayaan Langsung)

1.      Perusahaan
2.      Pemerintah
3.      Rumah Tangga
4.      Asing
Bagan 1. ALiran Dana dalam Sistem Keuangan
Struktur Pasar Keuangan
Pasar keuangan dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu berdasarkan waktu jatuh tempo instrumentnya, prioritas pengembalian, urutan transaksinya dan organisasi pasarnya. Keragaman tersebut muncul untuk memenuhi permintaan konsumen (investor) yang bervariasi.
Regulasi Sistem Keuangan
Pemerintah melalui otoritas moneter (Bank Sentral) meregulasi sistem keuangan dengan tujuan sebagai berikut.
o   Menyediakan informasi kepada public
o   Menjaga kesehatan (soundness) sistem keuangan
o   Meningkatkan kemampuan otoritas moneter
o   Menggairahkan kepemilikan rumah
PERAN PEMERINTAH DAN INVESTOR DOMESTIK DI PASAR MODAL BERKEMBANG
Description: Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJK3lxeIYxmOKvVO6SXknw7JvlPl3AEkXJ6F2GKIeLkJ0LsKKi7ihAh_FZAHypE3sVlm5fCcgjwoQ777LemW0OO-BA9UBnG-4rpl_5PO1fHNEdcVp9qC0n_4tMX-dgJ7m-wAe4HavkmSI/s400/Capital+Market.jpgSumber: Mobius on Emerging Market, 1998
JENIS-JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL                  
a.      Saham (stock)
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut :
Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa;
1.      Dividen tunai  artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
2.      Dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu:
1.      Saham biasa (common stock)
2.      Saham istimewa (preffered stock)
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :
1.      Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
2.      Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa, sedangkan
3.      Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
b.      Obligasi (bonds)
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.      
c.       Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan sebagai media hutang, seperti option, warrant, dan right.
Lembaga Lembaga Yang Terkait Dalam Pasar Modal
Pengatur Pasar Modal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1.         kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2.         kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3.         kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya..`          
Bursa Efek
            Bursa Efek atau bursa saham adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.
Instansi Pemerintah.
Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
Lembaga Swasta
Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, Badan Penilai (Appraiser), dan Konsultan Efek (Investment Advisor). Akuntan Publik, termasuk akuntan negara di bawah Badan Pemeriksa Keuangan dan Pengawas Pembangunan (BPKP), berperan sebagai penilai kondisi keuangan perusahaan yang akan go public, meliputi pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
Badan Penilai (Appraiser)
berfungsi memberi penilaian terhadap nilai aktiva tetap perusahaan, jika dilakukan revaluasi (penilaian kembali). Perusahaan yang melakukan revaluasi terhadap aktiva yang dimiliki akan menaikkan kekayaannya.
Konsultan Efek (Investment Advisor)
berperan sebagai konsultan bagi investor (pemodal). Konsultan efek memberi jasa konsultasi mengenai dinamika investasi terhadap efek dan risiko-risiko yang menyertainya. Konsultan efek dapat juga berperan sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan go public, memberikan pendapat yang menyangkut pengelolaan keuangan.

                                                                                                                                          VI.            HASIL DAN RISIKO
Definisi Risiko dan Tingkat Pengembalian (Risk and Return)
Pengertian Risk
Bila ingin menjadi pengusaha sukses, maka anda harus berani menghadapi risiko. Kalimat tersebut dianggap resep untuk menjadi pengusaha dianggap sukses. Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial.
Risiko finansial. Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang telah ditentukan.
Risiko manajerial. Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald Ebert, risiko adalah uncertainty about future event, adapun Joel G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal:
1.      Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambilan keputusan
2.      Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuangan lainnya
3.      Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja  operasi perusahaan atau posisi keuangan
Risiko yang tidak dapat diatasi perusahaan ini biasanya karena tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Risiko yang ada diperusahaan dapat dibedakan tiga jenis risiko :
a.       Risiko individual
b.      Risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengaruhi oleh proyek lain.
c.       Risiko perusahaan      
Pengertian Return
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Beberapa pengertian return yang lain :
o   Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.
o   Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
o   Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
RISIKO BISNIS                                                       
Dalam dunia bisnis ada dalil klasik yakni menanggung risiko yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Kenyataannya bagi kaum kapiltalis adalah : (1) enggan menananggung risiko atau berupaya memperkecil risiko. (2) mengharapkan hasil-hasil sebesar-besarnya. Dalil klasik itu tidak pernah terjadi, sebab resiko berhubungan dengan hasil; makin kecil resiko makin kecil hasil dan makin besar resiko makin besar hasil.
Alternatif –alternatif Menghindari Resiko      
Untuk menghindari resiko yang timbul terhadap aktivitas investasi yang dilakukan, perlu dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil adalah dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah nantinya. Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian strategi investasi.
DEVIASI STANDAR
Risiko investasi pada umumnya diukur dengan deviasi stnadar dari hasil yang diharapkan. Teknik perhitungannya adalah :
Standar deviasi = √ kwadrat dari variance
Variance = σ2 = σ2 = [Ri – E(R)]2pri
σ = standar deviasi
Ri = return ke-I yang mungkin terjadi
E(R) = return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Pri = probabilitas kejadian return ke-i
KOEFISIEN VARIASI
Untuk menilai setiap investasi pada anak perusahaan lazim digunakan koefisien variasi. Hal itu disebabkan karena kesulitan memilih investasi atas dasar hasil yang diharapkan dan risiko dengan menggunakan deviasi standar. Teknik perhitungan koefiien variasi (coefficient variation atau CV) adalah deviasi standar dibagi hasil yang diharapkan :
            CV = σ / k
CV = coefficient variation
σ = standar deviasi
k = hasil yang diharapkan
KOEFISIEN BETA
Koefisien beta adalah ukuran risiko yang didasarkan hubungan hasil proyek investasi tertentu dengan hasil pasar yang dibagi dengan varian pasar. Teknik perhitungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut :
 
Dimana :
βj         = koefisien beta (besarnya risiko)
Cov (Rj,Rm)     = kovarian hasil proyek j dengan hasil pasar
Σ2m       = varian pasar

                                                                                                                    VII.            PERENCANAAN KEUANGAN
ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang.
 Manfaat Anggaran
ü  Adanya perencanaan terpadu.
ü  Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan..
ü  Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
ü  Sebagai alat pengawasan kerja.
ü  Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Tujuan Anggaran
o   Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
o   Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
o   Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok  dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
o   Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
o   Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Break Even Point
Break even point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol.
Untuk menentukan jumlah penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan mencapai break even point dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
  Break even (dalam satuan) = biaya tetap / margin kontribusi
                                                            Atau
Break even = biaya tetap / (harga jual persatuan – biaya variabel persatuan)
            Sedangkan,    
         Break even (dalam rupiah penjualan) = biaya tetap / margin income ratio
                                                Atau
Break even = biaya tetap / (1 – (biaya variabel / penjualan)
Analisis Leverage Operasi dan Leverage Keuangan
Konsep operating dan financial Leverage sangat bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlukan tingkat penjualan minimum tertentu.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terkait dengan operasi perusahaan, sehingga tidak ada kaitannya dengan penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait dengan penjulan perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan. Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
o   Biaya tetap operasi    
o   Biaya tetap keuangan
o   Biaya tetap total
BIAYA TETAP DAN VARIABEL
Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung.
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek tidak berubah karena variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan) maupun penjualan. Biaya-biaya tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji manajer.. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:
o   Biaya tetap operasi
o   Biaya tetap keuangan
o    Biaya tetap total
Operating Leverage
Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat menjadi DOL.

Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya menganalisis hasil dari perhitungan DOL. DOL dapat diartikan, jika volume penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan sebesar m% x DOL. Jadi DOL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan terhadap laba operasinya
RETURN ON INVESMENT (ROI)
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap biaya. Rumus menghitung ROI adalah sebagai berikut : ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%

                                                                                                                              VIII.            MANJEMEN PIUTANG
manajemen piutang adalah Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik terhadap perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya transaksi penjualan kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan baik berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Penggolongan Piutang         
Untuk kepentingan akuntansi dan laporan keuangan, Niswonger dan Fess (1999:324) menggolongkan piutang menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: 
Piutang usaha  (  Account Receivable ) 
Piutang Wesel             (   Notes Receivable    ) 
Piutang lain-lain          (   Other Receivable   
Piutang Usaha             ( Account Receivable 
Kebijaksanaan Kredit 
Dalam sisi lain perusahaan perlu mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
o   Mengumpulkan informasi terlebih dahulu terhadap calon pembeli 
o   Menganalisis calon pembeli tersebut berdasarkan atas informasi yang dapat diperoleh. 
o   Analisis efisiensi pengumpulan piutang. 
Prosedur Piutang 
Prosedur piutang merupakan kondisi yang disyaratkan perusahaan kepada para pelanggannya yang membeli secara kredit

                                                                                                                         IX.            MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan merupakan bagian dari Manajemen Keuangan yang dalam kegiatannya bertugas untuk mengawasi aktiva perusahaan.
Menurut Martin dan Pretty (1996:719) pengertian Manajemen Persediaan  adalah inventory management involves the control of assets are used in the production procces or produced to be sold in the normal course of the firms operations. Yang dapat diartikan bahwa manajemen persediaan mencakup pengendalian dari aktiva dengan diproduksi untuk dijual dalam skala normal dari operasi perusahaan.
Model Economic Order Quantity (EOQ)   
EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan, dan pembelian yang optimal.
Menurut Carter (2009, h.314) Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity - EOQ) adalah jumlah persediaan yang di pesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan. Gambaran secara umum mengenai EOQ adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan mengenai persediaan, sehingga perusahaan mampu menyeimbangkan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
a.       Perkiraan Pemakaian
b.      Biaya-biaya Persediaan
c.       Pemakaian Senyatanya
d.      Waktu tunggu
e.       Persediaan pengaman (safety stock)
f.       Pemesanan kembali (reorder point)                
Perhitungan EOQ menurut Heizer, Render (2010, h.94) yaitu:
EOQ atau Q* = Type equation here.
                                          H
Keterangan:
Q = Jumlah unit per pesanan
Q* = Jumlah optimum unit per pesanan
D = Permintaan tahunan dalam unit
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
Titik Pemesanan  Kembali
Menurut Heizer, Render (2010, h.98) Tingkat pemesanan kembali (Reorder Point / ROP) adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus diadakan kembali.
menurut Petty, William, Scott dan David (2005:279) ada beberapa   faktor untuk menentukan ROP (Re Order Point) diantaranya adalah
1. Pengadaan atau stock selama masa pengiriman
2. Tingkat pengamanan yang diinginkan
Cara menghitung titik pemesanan kembali (reorder point):
ROP = (LT X AU)  +  SS
Keterangan:
ROP = titik pemesanan kembali
LT = waktu tenggang
AU = Pemakaian rata-rata dalam satuan waktu tertentu
SS = persediaan pengaman
Biaya Kehabisan Persediaan
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan ( shortage costs) adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut :
•Kehilangan penjualan.
• Kehilangan pelanggan.
• Biaya pemesanan khusus.
• Biaya ekspedisi.
• Selisih harga.
• Terganggunya operasi.
• Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
Model Tepat Pada Waktu
Sistem produksi tepat waktu (JIT) adalah sistem produksi yang bertujuan untuk menghasilkan unit yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan dalam waktu yang diperlukan. Terdapat empat konsep dasar dalam melaksanakan JIT, yaitu:
1.      Produksi JIT adalah memproduksi apa yang dbutuhkan, hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2.      Autonomasi, merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3.      Tenaga kerja yang fleksibel, pekerja dengan fungsi ganda.
4.      Pemikiran kreatif, yang berarti memperhatikan saran para pekerja.   

                                                                                                                         X.            MANAJEMEN MODAL KERJA
Modal Kerja
Pengertian modal kerja dan modal berbeda-beda dalam pandangan pedagang, ahli ekonomi, kreditur dan ahli hukum. Drs. Bambang Riyanto mengemukakakan tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu :
a.       Konsep Kuantitatif 
b.      Konsep Kualitatif
c.       Konsep Fungsional 
Pentingnya Modal Kerja     
Modal kerja sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatannya, atau akan macet operasinya. Tanpa modal kerja yang cukup, suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Jika hal itu terjadi, ia akan ditinggalkan pelanggannya, dan menderita kerugian. Oleh sebab itu, sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Besarnya modal kerja tergantung pada jenis bisnis, tetapi pada umumnya nilai modal kerja suatu perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari jumlah harta, maka perlu pengelolaan yang serius.
Hampir semua perusahaan dalam berbagai bidang kegiatan bisnis, mengelola modal kerja meliputi tiga aspek yaitu :           
o   Kebijakan modal kerja
o   Manajemen harta lancer
o   Sumber pembiayaan jangka pendek
Kebijakan Modal Kerja      
a.       Kebijakan yang agresif, yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utang jangka pendek.
b.      Kebijakan yang moderat, yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek dan 50% dipenuhi dengan utang jangka panjang
c.       Kebijakan yang konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi dengan utang jangka panjang
Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi perputaran modal kerja tersebut. Sutrisno, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi (2003:43) menyatakan bahwa kebutuhan modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek.
Pengertian Profit Margin
Profit margin memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan mengelola keuangan sehingga efisiensi dalam perusahaan dapat dilakukan.
Erwan Dukat, Alat-alat Analisa Laporan Keuangan (2002:32) mengemukakan bahwa profit margin adalah untuk melihat efisiensi  perusahaan dalam mencapai volume penjualan untuk menghasilkan laba yang diharapkan.
        Adapun rumus profit margin tersebut adalah sebagai berikut :
                                            Laba Bersih Setelah Pajak
                Profit Margin  =                                            x 100 %
                                                 Hasil Penjualan Neto
                 
                                                                                                            XI.            MANAJEMEN HARTA KEUANGAN
Perusahaan besar pada umumnya memiliki investasi di beberapa perusahaan yang berupa surat-surat berharga saham dan obligasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan deviden (saham) dan bunga (obligasi). Investasi yang dimiliki itu bersifat permanent atau dalam jangka panjang. Di samping untuk memperoleh dividen dan bunga, investasi juga mengharapkan keuntungan biaya surat-surat berharga itu di jual, tetapi itu bukan tujuan utama.
Saham memiliki empat macam nilai, yaitu :
1.      Nilai nominal, yaitu nilai yang tertera dalam surat saham, misalnya Rp.1000 / Rp.500 per lembar per saham, lazim disebut state value, face value, par value.
2.      Nilai buku (book value per share), yaitu jumlah nilai modal sendiri (ekuitas) dibagi jumlah saham yang beredar.
3.      Nilai pasar (market value per share), yaitu harga yang ditentukan oleh kekuatan permintaan dan permintaan di pasar bursa.
4.      Nilai fundenmental atau disebut intrinsic, yaitu nilai sekarng (present value) dari deviden dan keuntungan / kerguian modal (capital gain/loss).
Pengertian Saham
Pengertian saham merupakan suatu modal dasar sebelum terjun ke dalam dunia investasi saham. Saham  adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham dibagi menjadi 2 kategori utama:
1.      saham biasa
2.      saham preferen.
Memahami Investasi Obligasi
Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu. Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku merupakan salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini.
Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :
·         Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi.
·         Tingkat bunga (coupon rate) obligasi,
·         Nilai nominal (face value atau par value) obligasi
Resiko suku bunga
Harga Obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi pemerintah senilai Rp. 5.000.000,- dengan tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi tersebut awal tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian berapa harga yang akan pemodal tawarkan kepada Anda sebagai pemegang obligasi tersebut ? Sudah tentu harganya akan lebih rendah dari Rp. 5.000.000,- karena obligasi yang Anda miliki memberikan bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga obligasi di pasar. Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.
Resiko inflasi
Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi dari waktu ke waktu untuk dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan akan naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya karena bila inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda memegang obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan kehilangan daya beli dari bunga yang Anda terima.
Resiko lainnya
Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda tidak dapat berharap kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi tersebut pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat Anda hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan ada juga beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi tersebut berhak untuk membeli kembali (buy back) obligasi pada harga tertentu (call price) sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.

                                                             XII.            PENGANGGARAN MODAL DALAM KONDISI KEPASTIAN
Penganggaran modal atau capital budgeting ialah rencana kerja keuangan jangka panjang pada suatu proyek investasi. Misalnya penganggaran modal (investasi) pembelian kapal, mendirikan pabrik baru, mendirikan perusahaan baru, dan lain-lain. Karena waktunya panjang, maka risikonya tinggi. Oleh sebab itu, para perencana investasi jangka panjang harus mampu memprediksi pendapatan dan biaya di masa depan.
Kerangka Berpikir Penganggaran Modal
Para perencana penganggaran modal harus memprediksi lima aspek, yaitu :
1.      Pangsa Pasar
Artinya berisiko besar karena ketidakpastian tersebut. Para perencana harus yakin bahwa di masa mendatang pendapatan dapat diperkirakan mendekati kenyataan. Meramal kondisi pasar adalah sulit sekali, karena pasar ditentukan oleh situasi bisnis, situasi ekonomi dan situasi politik.
2.      Nilai Investasi dan Sumber Pembiayaan
Jika pangsa pasar yakin bisa diketahui dan bisa dikuasai, maka selanjutnya merencanakan investasi jangka panjang dalam bentuk unit bisnis atau penggantian peralatan, atau produk baru, yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, misalnya Rupiah atau Dollar (Rp 1.000 atau Rp 1.000 juga atau Rp 1.000 milyar). Setelah nilai investasi ditetapkan kemudian disusun sumber pembiayaan, dari modal sendiri atau dari utang.
3.      Menghitung Biaya Modal
Setiap modal menanggung biaya. Modal sendiri biayanya adalah hasil yang diharapkan oleh pemilik, sedangkan modal dari utang biayanya adalah bunga. Kedua biaya tersebut harus dihitung yang lazim disebut biaya rata-rata tertimbang, yang akan menjadi tingkat diskon (discount rate) terhadap arus kas masuk bersih investasi (net cash inflow). Formula net cash inflow yaitu :
EBDIT (1 – T) + T. Dep
EBIT (1 – T) + Dep
EAT + Dep + Interest (1 – T)
Di mana :
EBDIT            : Earning Before Depreciation, Interest and Tax     (laba sebelum penyusutan, bunga dan pajak)
T          :  Tax, pajak perseroan (badan usaha)
Dep     :  Depreciation (penyusutan) dari harta tetap
EBIT   : Earning Before Interest and Tax (laba sebelum  bunga dan pajak)
EAT    : Earning After Tax (laba bersih setelah pajak)
Interest            : Bunga pinjaman, jika investasi menggunakan utang

4.      kelayakan Proyek Investasi
            Setelah arus kas masuk bersih diketahui kemudian dihitung layak atau tidaknya proyek investasi, dengan cara :
a.       Nilai Tunai Bersih (Net Present Value atau NPV)
            Membandingkan nilai tunai arus kas masuk bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika NPV positif, proyek layak, artinya bisa dilaksanakan.
Tingkat Hasil Internal (Internal Rate of Return atau IRR)
            Mencari discount rate yang dapat menyamakan besarnya nilai tunai arus kas bersih proyek dengan nilai tunai pengeluaran untuk investasi. Jika IRR lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang, maka proyek layak.
b.      Indek Profitabilitas (Profitability Index atau PI)
            Membagi jumlah nilai tunai arus kas bersih proyek dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika indeknya di atas satu, proyek layak.
c.       Tingkat Hasil Akuntansi (Accounting Rate of Return atau ARR)
            Membagi rata-rata laba bersih dengan nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika besarnya ARR lebih besar daripada biaya modal, maka proyek layak.
d.      Lamanya Kembali Modal (Payback Periode atau PP)
            Lamanya kembali modal, yaitu nilai investasi sama dengan nilai tunai arus kas masuk bersih dalam beberapa tahun. Pada umumnya perencana investasi menentukan payback periode dalam tahun tertentu, misalnya 4 tahun.
Menentukan layak/tidaknya suatu proyek:
1.      Menentukan besarnya arus kas keluar
2.      Mengestimasi arus kas masuk tahunan dari proyek yang dijalankan (harus sesuai dengan umur ekonomisnya)
3.      Menentukan kelayakan investasi berdasarkan kriteria tertentu
Perhitungannya:
Menghitung arus kas keluar
    - Arus kas keluar untuk pembelian aktiva baru:
      Harga aktiva baru                  (xxx)
      Biaya2 tambahan                   (xxx)
      Tambahan modal kerja           (xxx)
      Arus kas keluar (Io)               (xxx)

    - Arus kas keluar untuk penggantian aktiva:
       Harga beli aktiva baru           (xxx)
       Biaya2 tambahan                  (xxx)
       Harga jual aktiva lama              x
       Penghematan pajak               (xxx)
       Arus kas keluar                     (xxx)

b. Mengestimasi arus kas masuk tahunan dari proyek yang dijalankan (harus sesuai dengan umur ekonomisnya)
    - Arus kas masuk untuk pembelian aktiva baru:
      CFn = [R - OE - D] (1 - T) + D
    - Arus kas masuk per tahun untuk penggantian aktiva:
      CFn = [(Rbaru - Rlama) - (OEbaru - OElama) - (Dbaru - Dlama)] (1-T) + (Dbaru-Dlama)
       Ket :
       CFn = Cashflow untuk tahun n
       R     = pendapatan (Revenue)
       OE  = beban operasional (Operating Expense) diluar beban
                              penyusutan
       D     = beban penyusutan (Depreciation)
       T     = tingkat pajak (Tax)
 Bisa juga menggunakan rumus Laba/Rugi:
       Contoh:
       Pendapatan                                  10.000.000
       Beban Operasional                       (6.000.000)
       Beban penyusutan                        (1.000.000)
       Laba sebelum pajak                      3.000.000
       Pajak (30%)                                     (900.000)
       Laba bersih                                   2.100.000
       Penyusutan                                   1.000.000
       Arus kas                                       3.100.000

       CF = [10.000.000 - 6.000.000 - 1.000.000] (1 - 0,3) + 1.000.000

 c. Menentukan kelayakan investasi berdasarkan kriteria tertentu
     A. Waktu
         1. Payback Period
             Mengukur seberapa cepat modal dapat diterima kembali oleh perusahaan (balik modal). Modal: Io
             Kriteria mutually exclusive:
             - Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
             - Ditolak  : PB > jangka waktu yang disyaratkan
             Kriteria independent:
             - Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
             - Ditolak  : PB > jangka waktu yang disyaratkan
           
             Contoh:         
Proyek - investasi Rp 120.000
             Proceeds - aliran kas
             1. 60.000                   120.000 - 60.000 = 60.000                   --> 1 tahun
             2. 50.000                     60.000 - 50.000 = 10.000                   --> 1 tahun
             3. 40.000                     10.000/40.000 x 1 tahun =                         3 bulan        
             4. 30.000                                                                           2 tahun 3 bulan
             5. 20.000
             6. 10.000

         2. Average Rate of Return (ARR)
             Menunjukkan prosentase keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari Average Investment/Initial
             Investment.
Contoh soal:
Suatu perusahaan mempunyai rencana untuk membeli mesin baru menggantikan mesin yang lain. Harga mesin baru beserta biaya pemasangannya sebesar 60.000 dengan taksiran umur penggunaan 3 tahun. Mesin lama masih mempunyai umur penggunaan 3 tahun lagi. Kalau dijual saat ini harganya 15.000. Penggantian mesin lama akan menghemat biaya tenaga kerja, material dan biaya reparasi sebesar 27.500 sebelum pajak setiap tahunnya. Pajak penghasilan ditetapkan sebesar 40% kenaikan taxable income atau keuntungan yang akan dikenakan pajak 12.500. Hitung ARR-nya!
Jawab:
Keuntungan menurut Accrual dan basis Cash
Uraian                                                             Accrual                    Cash
Cash saving/biaya penghematan                     27.500                        27.500
Depr. mesin baru   (60.000/3)                         20.000
Depr. mesin lama   (15.000/3)               5.000
Tambahan depr.                                                                                  15.000
Kenaikan taxable income                                                                    12.500
Kenaikan pajak penghasilan
 (40%x12.500)                                                    5.000                        5.000 
      Kenaikan EAT                                               7.500                       22.500 -> disebut kenaikan cashflow proceeds
ARR = EAT  = 7.500 x 100% = 16,6%
                         Io      45.000
ARR berdasarkan initial investment.
Nilai Uang
Net Present Value
            Mengukur nilai sekarang dari arus kas masuk yang akan diterima dimasa yang akan datang setelah dikurangi dengan arus kas keluar.
            Ket:
            CF : Cash inflow
            Io   : mutual investment
            k    : cost of capital
            n    : umur proyek
Profitability Index
            Cara menghitungnya dengan cara membagi total nilai sekarang dari arus kas masuk dengan arus kas keluar.
Kriteria:          
             - Diterima: PI > 1, ditolak < 1 (mutually exclusive)
             - Ditolak  : PI > 1 dan dana mencukupi (independent)
Internal Rate of Return
            Tingkat imbal hasil (k) sedemikian rupa sehingga menyebabkan NPV = 0
Kriteria mutually exclusive:
              - Diterima: IRR > biaya modal
              - Ditolak  : IRR < biaya modal
              Kriteria independent:
              - Diterima IRR > biaya modal dan dana mencukupi
5.      Praktik Penganggaran Modal
Untuk memudahkan memahami teknik berpikir dan praktik penganggaran modal di bawah ini disajikan contoh praktis. Misalnya PT ABC merencanakan investasi dengan nilai investasi Rp 1.000, umur proyek 5 tahun. Proyek dibiayai oleh modal sendiri Rp 200 dan sisanya dibiayai oleh utang, dengan pembayaran kembali cicilan dan bunga secara anuitas. Biaya modal sendiri 24% dan biaya utang 20%, pajak perseroan 50%.
Investasi tersebut dialokasikan ke modal kerja Rp 300 dan sisanya dialokasikan ke harta tetap dengan penyusutan angka tahun yang makin menurun (sum of year digit methode), dengan nilai sisa harta tetap Rp 150 dan modal kerja ditemukan kembali pada akhir umur proyek. Estimasi pendapatan dan biaya operasi tunai per kas adalah sebagai berikut :

Tahun
Pendapatan
Biaya Operasi
1
Rp1.200
Rp   800
2
Rp1.400
Rp   950
3
Rp1.250
Rp1.100
4
Rp1.400
Rp1.100
5
Rp1.200
Rp   900

Berdasarkan data di atas, dapat dihitung : Net Present Value, Internal Rate of Return, Accounting Rate of Return, Profitability Index, Payback Period .

Langkah Pertama : Menghitung Beban Penyusutan
Menghitung beban penyusutan harta tetap, nilai Rp 700, sisa Rp 150, harta tetap yang disusut Rp 550, selama lima tahun dengan model sum of year digit method. Jumlah angkat ahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15.
Tahun 1     =                          5/15 x 550     =              183
Tahun 2     =                          4/15 x 550     =              147
Tahun 3     =                          3/15 x 550     =              110
Tahun 4     =                          2/15 x 550     =              73
Tahun 5     =                          1/15 x 550     =              37

Langkah Kedua : Menghitung Beban Bunga
Skedul Pembayaran Bunga dan Angsuran
Besarnya anuitas, bunga 20% per tahun, pinjaman Rp 800.
(Rp 800 / (PVIFA, 20%, 5 tahun) = (Rp 200 / 2,990) = Rp 267,56 dibulatkan Rp 268.
Tahun
Pinjaman
Annuitas
Bunga 20%
Angsuran
1
800
268
160
108
2
692
568
138
130
3
562
268
112
456
4
406
268
81
187
5
219
268
*49
219
Jumlah

1.340
540
800
* Pembulatan pembayaran bunga.

Langkah Ketiga : Menghitung Arus Kas Masuk Bersih
Proyeksi Arus Kas Masuk Bersih (Net Cash Inflow)
Keterangan (tahun)
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Pendapatan
1.200
1.400
1.250
1.400
1.200
Biaya operasi per kas
800
950
1.100
1.100
900
EBDIT
400
450
150
300
300
Depresiasi (SOYDM)
183
147
110
73
37
EBIT
217
303
40
227
263
Bunga
160
138
112
81
49
EBT
57
165
-72
146
214
Tax 40%
-23
-66
*+29
-58
-86
Earning After Tax (EAT)
34
99
-43
88
128






Net Cash Inflow
313
329
134
209
195
-  EBDIT (1 – T) + Tdep





-  EBIT (1 – T) + Dep





-  EAT + Dep + Interest(1 – T)





Nilai sisa harta tetap




150
Modal kerja akhir proyek




300
Total Net Cash Inflow (NCI)
313
329
134
209
645

* Catatan :     Pada tahun ke 3, perusahaan rugi, maka pajaknya dihitung positif (+), artinya jumlah tersebut dapat dikurangkan pembayaran pajak tahun-tahun yang memperoleh laba.

Langkah Keempat : Menghitung Biaya Modal
Biaya modal : 0,20 (1-0,4) (0,8) + 0,24 (0,2) = 0,1440 (14,40%), sebagai tingkat diskon atau discount rate (DR) untuk menghitung nilai sekarang dari hasil investasi (arus kas masuk bersih).