I.
NILAI
UANG TERKAIT DENGAN WAKTU
(Time Value Of Money)
(Time Value Of Money)
Uang memiliki berbagai
fungsi yang dikelompokkan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi Asli
ü
Uang sebagai alat tukar-menukar (medium
of exchange).
ü
Uang sebagai alat satuan hitung (unit
of account).
2. Fungsi Turunan.
ü
Sebagai alat pembayaran,
ü
Sebagai alat menyimpan/menabung,
ü
Sebagai pendorong kegiatan ekonomi,
ü
Sebagai pembentuk dan pemindah kekayaan.
ü
Sebagai standar pembayaran utang,
ü
Sebagai pencipta kesempatan kerja,
ü
Sebagai komoditas yang diperjualbelikan.
Uang adalah alat penting
dalam berbagai keputusan keuangan terutama dalam menilai :
Nilai Uang Masa Mendatang (Future Value). Future Value (nilai
akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga
tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
FV = PV ( 1 + r )^n
FV = PV ( 1 + r / 360)^360n
FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
FV = PV ( 1 + r )^n
FV = PV ( 1 + r / 360)^360n
·
Nilai Sekarang (Present
Value)
Present Value adalah berapa nilai uang saat ini
untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present
value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus
berikut ini:
PV=(1 + r)^n
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
PV=(1 + r)^n
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi
uang kas masuk bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih
di masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Rumusnya yaitu :
Laba bersih (
Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)] atau
disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
Laba Oprasi
(Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva
Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau
Earning before depreciation, Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax)
+ ( Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
·
Anuitas
Anuitas adalah cara
pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang
sama. Misalnya premi
asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam
pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana Pembayaran
atau penerimaan dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.
II.
MODAL DAN JENIS MODAL

Dibedakan menjadi Modal Sendiri
(Modal badan usaha)dan Modal Asing (modal
kreditur/hutang),perimbangan keduanya akan menentukan “ Struktur Finasiil”
kreditur/hutang),perimbangan keduanya akan menentukan “ Struktur Finasiil”
Modal sendiri,modal yang berasal
dari pemilik perusahaan/pemegang saham,dan modal dari perusahaan (Cadangan dan
laba), modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap
keseluruhan resiko perusahaan.
keseluruhan resiko perusahaan.

Modal jangka panjang untuk jk waktu
tidak tentu adalah Modal sendiri, dan merupakan modal dengan pendapatan tidak
tetap
Modal yang ditarik untuk jangka
waktu tertentu adalah Modal asing, dan merupakan modal dengan pendapatan tetap
Struktur Kekayaan dan Struktur Finansiil/Struktur
Modal:
·
Struktur kekayaan
adalah perimbangan (dalam artian absolut maupun relatif) antara Aktiva Lancar
dengan Aktiva Tetap.
·
Struktur Finansiil
mencerminkan cara bagai mana kekayaan/aktiva perusahaan dibelanjai.

Modal kerja
adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan inilah
yang disebut modal kerja bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan
jumlah aktiva lancar yang berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri
Jenis-Jenis
Modal Kerja
1. Modal Kerja Permanen
(Permanent Working Capital)
2. Modal Kerja Variabel
(Variable Working Capital)

Dikenal adanya 3
konsep modal kerja, yaitu:
1. Konsep
kuantitatif
2. Konsep
kualitatif
3. Konsep Fungsional

adalah modal yang memberikan jasa untuk proses
produksi dalam waktu lama, misalkan tanah, mesin, gedung, komputer.

Pengertian sumber modal adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis selama jangka waktu
tertentu dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Sumber daya modal pada
umumnya dapat berupa aset, alat, peralatan, fasilitas perumahan dan sebagainya.
o
Sumber Intern
Sumber
intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam
perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
o
Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba
bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden
dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits)
atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
o
Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi
jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di
estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
o
Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari
sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Alasan
perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
·
Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
·
Dapat di cari dari berbagai sumber.
·
Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber
ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a.Supplier
a.Supplier
b.Bank
c.PasarModal
III.
MANAJEMEN MODAL KERJA
modal kerja adalah
jumlah kekayaan atau aktiva lancar (seperti kas atau uang tunai di peti kas dan
di bank), piutang usaha dan persediaan bahan baku, bahan pembantu, dan barang
jadi, ditambah kewajiban atau pasiva lancar (seperti hutang usaha dan pinjaman
jangka pendek).
Modal
Kerja Mengandung Dua Pengertian pokok, yaitu :
1. Gross working capital (Keseluruhan dari
aktiva lancar)
2. Net working capital (Selisih antara aktiva
lancar dikurangi hutang lancar)
Konsep Modal Kerja
Terdapat tiga
konsep atau definisi dari modal kerja yang umum dipergunakan , yaitu:
1. Konsep kuantitatif
2.Konsep Kualitatif.
1. Konsep kuantitatif
2.Konsep Kualitatif.
3.Konsep Fungsional.
Jenis Modal Kerja
Jenis modal kerja Menurut W.B. Taylor menggolongkan
jenis-jenis modal kerja dalam dua bagian yaitu:
o
Modal
kerja permanen (permanent working capital)
o
Modal
kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk
dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja secara terus
menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal
kerja ini dibedakan dalam:
o
Modal kerja primer (Primary
working capital)
o
Modal
kerja normal (Normal working capital)
o
Modal Kerja Variabel
(Variabel Working Capital)
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja
Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh
4 faktor, yaitu:
a.
Volume Penjualan
b.
Faktor Musim dan Siklus
c.
Perubahan dalam teknologi
d.
Kebijakan Perusahaan
Penentuan
Modal Kerja
Dengan tersedianya
modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara
ekonomis, efisien dan terhindar dari resiko kesulitan likuiditas. Untuk
menentukan modal kerja yang cukup pada suatu perusahaan perlu terlebih dahulu
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja.
Fungsi Manajemen Modal Kerja
Ada beberapa fungsi yang
terdapat pada manajemen modal kerja, yaitu:
1.
Melindungi perusahaan
terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2.
Memungkinkan untuk
dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3.
Menjamin dimilikinya
kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk
dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4.
Memungkinkan bagi
perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para
langganannya.
5.
Memungkinkan bagi
perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada
kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
6.
Laporan modal kerja
akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal
kerja.
IV.
MANAJEMEN
KAS DAN SURAT BERHARGA
PENGERTIAN MANAJEMEN KAS adalah suatu
sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk
mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan
perencanaan cash. Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke
perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi
terdapat dua macam aliran kas.
Aliran kas masuk (cash in
flow)
Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan
(penerimaan uang),
Aliran kas keluar (cash out flow). Adapun aliran kas keluar
merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan
seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji, upah, pajak, atau biaya
operasional lainnya.
Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan
anggaran kas, adalah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
a. Penerimaan
kas.
b.
Pengeluaran kas.
c.
Perubahan kas bersih dalam periode
bersangkutan.
d.
Kebutuhan kas baru
ARTI PENTING KAS
Kas memiliki arti penting dalam menunjang setiap
kegiatan perusahaan. Berikut pendapat beberapa ahli yang
mengemukakan tentang arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas
yakni:
John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk
menyimpan uang kas yaitu:
1.
Motif transaksi. artinya uang kas
digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran., seperti pembelian barang
atau jasa, pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya.
2.
Motif spekulasi. artinya uang kas
digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul
diwaktu yang kana datang., seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba
akan menguntungkan perusahaan.
3.
Motif berjaga-jaga. artinya uang
kas digunakan untk berjaga-jaga sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak
terduga. Misalnya pada saat mengalami kerugian tertentu dan harus
menutupi kerugian tersebut sesegera mungkin.
ALIRAN
KAS (CASH FLOWS). Aliran
kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas yang
mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan
(bulan, triwulan,semester,atau tahun).
Secara Umum, Aliran Kas Dapat
Dikelompokan Sebagai Berikut:
a.
Aliran kas operasional
(operational cash flows).
b.
Aliran kas investasi
(investment cash flows).
c.
Aliran kas untuk
pendanaaan (financing cash flows).
DIAGRAM ALIRAN KAS
diagram aliran kas harus memuat informasi sebagai
berikut.
o Life
cycle dari proyek atau umur ekonomis dari alat/mesin yang dieval .Parameter ini
dinyatakan sebagai periode pembungaan (compounding periods),
misalnya bulan atau tahun dan ditulis dengan simbol n.
o Aliran
kas yang masuk dan keluar pada setiap periode pembungaan selama life
cycle dari proyek atau bisnis.
o Tingkat
suku bunga (interest rate), atau laju pengembalian minimum yang dikehendaki
oleh investor (minimum attractive rate of return). Parameter ini umumnya
ditulis dengan simbol i atau dengan akronim MARR.
o Parameter
yang akan dicari dapat meliputi nilai sekarang (nilai ekuivalen pada awal
investasi, P), nilai yang akan datang (nilai ekuivalen pada akhir
periode investasi, F), atau nilai seragam setiap akhir periode pembungaan, A.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KAS
ü
Adanya penerimaan dari hasil
penjualan barang dan jasa.
ü
Adanya pembelian barang dan jasa,
ü
Adanya pembayaran biaya-biaya
operasional
ü Adanya
pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman.
ANGGARAN
KAS
Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas.
Tujuan
Utama Anggaran Kas
1.
Memberikan taksiran
posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang
dijalankan, yaitu dengan membandingkan uang kas mausk dan uang kas keluar.
2.
Mengetahui kelebihan
atau kekurangan kas pada waktu nya.
3.
Menentukan kebutuhan
pembiayaan atau kelebihan kas menganggur untuk investasi
4.
Menyelaraskan kas
dengan modal, pendapatan, beban, investasi dan utang
5.
Sebagai dasar kebijakan
pemberian kredit
Fungsi
Anggaran Kas
1.
Menunjukkan jumlah dan
waktu kas perusahaan dimasa yang akan dating
2.
Memberikan dasar untuk
melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas dalam anggaran tidak cocok dengan
jumlah yang sebenarnya terjadi
3.
Anggaran kas memberikan
dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan
4.
Sumber Kas
5.
Hasil Penjualan
produk/jasa secara tunai, dsb,
SURAT BERHARGA
Surat berharga adalah surat pengakuan
utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau
kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang (Dunil Z: 2004)
Fungsi Surat Berharga secara yuridis
a.
Sebagai
alat pembayaran.
b.
Sebagai
alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
c.
Sebagai
Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih).
Dilihat dari segi fungsinya , ada 3
macam surat berharga
1.
Surat yang
bersifat hukum kebendaaan (zakenrechtelijke papieren).
2.
Surat tanda
keanggotaan dari persekutuan (lidmaatschaps papieren).
3.
Surat
tagihan hutang (schuldvorderingspapieren)
Jenis-Jenis Surat Berharga
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
dalam Buku I titel 6 dan titel 7 mengatur jenis surat berharga seperti:
·
Wessel.
·
Surat
sanggub.
·
Cek.
·
Kwitansi-kwitansi
dan,
·
Promes atas
tunjuk Dan lain-lain
Sedangkan di dalam perkembangannya
sekarang muncul jenis surat berharga seperti:
·
Bilyet
Giro.
·
Travels
Cheque.
·
Credit
Card, dsb.
V.
PASAR MODAL
Pasar modal
pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim
jangka panjang,penambahan financial
assets (dan hutang) pada saat yang sama,memungkinkan investor untuk mengubah dan
menyesuaikan portofolio investasi(melalui pasar sekunder). Berlangsungnya
fungsi pasar modal (Bruce Lloyd,1976),adalah meningkatkan dan menghubungkan
aliran dana jangka panjang dengan “criteria pasarnya”secara efisien yang akan
menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
Sistem Keuangan
Sistem keuangan dalam
perekonomian memiliki sekurang-kurangnya enam fungsi pokok yaitu sebgai
berikut.
a. Fungsi Tabungan (savings function)
b. Fungsi kekayaan (wealth function)
c. Fungsi Likuiditas (liquidity function)
d. Fungsi kredit (credit function)
e. Fungsi Pembayaran (Payment function)
f. Fungsi Resiko (Risk function)
Aliran Dana dalam Sistem
Keuangan
Pemilik dana adalah mereka
yang memiliki dana berlebih tetapi tidak memiliki kesempatan investasi yang
menguntungkan. Sedangkan peminjam dana adalah mereka konsumsi, karena menganggap utilitas jika
mengkonsumsi sekarang lebih tinggi daripada menunda sampai memiliki cukup uang.
Aliran dana dalam sistem keuangan dapat terjadi secara
langsung di pasar keuangan dan tidak langsung melalui lembaga perantara keuangan
(BLKL) seperti terlihat di bawah.
PERANTARA KEUANGAN
(Pembiayaan Tidak
Langsung)
|
||||
Suppliers (penabung –
pemberi pinjaman)
|
Demanders (Peminjam –
pengguna pinjaman)
|
|||
1.
Rumah Tangga
2.
Perusahaan
3.
Pemerintah
4.
Asing
|
PASAR KEUANGAN
(Pembiayaan Langsung)
|
1.
Perusahaan
2.
Pemerintah
3.
Rumah Tangga
4.
Asing
|
Bagan 1. ALiran Dana dalam
Sistem Keuangan
Struktur Pasar Keuangan
Pasar keuangan dapat
dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yaitu berdasarkan waktu jatuh tempo
instrumentnya, prioritas pengembalian, urutan transaksinya dan organisasi
pasarnya. Keragaman tersebut muncul untuk memenuhi permintaan konsumen
(investor) yang bervariasi.
Regulasi Sistem Keuangan
Pemerintah melalui otoritas
moneter (Bank Sentral) meregulasi sistem keuangan dengan tujuan sebagai
berikut.
o
Menyediakan informasi kepada public
o
Menjaga kesehatan (soundness) sistem keuangan
o
Meningkatkan kemampuan otoritas moneter
o
Menggairahkan kepemilikan rumah
PERAN
PEMERINTAH DAN INVESTOR DOMESTIK DI PASAR MODAL BERKEMBANG
JENIS-JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL
a. Saham (stock)
Saham merupakan salah satu
instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah
satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi
yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para
investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Manfaat yang diperoleh dari
pemilikan saham adalah sebagai berikut :
Dividen
Dividen merupakan pembagian
keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan perusahaan.
Dividen yang dibagikan
perusahaan dapat berupa;
1. Dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
2. Dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki
seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Capital Gain
Capital Gain merupakan
selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Manfaat nonfinansial, yaitu
mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan
emiten ada 2 macam, yaitu:
1. Saham biasa (common
stock)
2. Saham istimewa (preffered
stock)
Pada suatu saham terdapat 3
(tiga) macam nilai :
1. Nilai
nominal adalah nilai
yang tercantum pada saham tersebut.
2. Nilai
efektif adalah nilai
yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa,
sedangkan
3. Nilai
instrinsik adalah nilai
saham pada saat diperdagangkan.
b. Obligasi (bonds)
Obligasi adalah surat
pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo
sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa
tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut
pada saat jatuh tempo.
c. Surat
Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek
yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media hutang
di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan
sebagai media hutang, seperti option,
warrant, dan right.
Lembaga
Lembaga Yang Terkait Dalam Pasar Modal
Pengatur
Pasar Modal.
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)
OJK melaksanakan tugas
pengaturan dan pengawasan terhadap:
1. kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2. kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya..`
Bursa Efek
Bursa Efek atau
bursa saham adalah Pihak
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan Efek di antara mereka.
Instansi
Pemerintah.
Selain sebagai pengatur
pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal tertentu agar pasar
modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi Pemerintah
yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
Lembaga
Swasta
Akuntan Publik, Notaris,
Konsultan Hukum, Badan Penilai (Appraiser), dan Konsultan Efek (Investment Advisor). Akuntan Publik,
termasuk akuntan negara di bawah Badan Pemeriksa Keuangan dan Pengawas
Pembangunan (BPKP), berperan sebagai penilai kondisi keuangan perusahaan yang
akan go public, meliputi
pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
Badan Penilai (Appraiser)
berfungsi memberi penilaian
terhadap nilai aktiva tetap perusahaan, jika dilakukan revaluasi (penilaian
kembali). Perusahaan yang melakukan revaluasi terhadap aktiva yang dimiliki
akan menaikkan kekayaannya.
Konsultan Efek (Investment Advisor)
berperan sebagai konsultan
bagi investor (pemodal). Konsultan efek memberi jasa konsultasi mengenai
dinamika investasi terhadap efek dan risiko-risiko yang menyertainya. Konsultan
efek dapat juga berperan sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan
go public, memberikan pendapat
yang menyangkut pengelolaan keuangan.
VI.
HASIL DAN RISIKO
Definisi Risiko dan Tingkat Pengembalian (Risk and Return)
Pengertian Risk
Bila ingin menjadi pengusaha
sukses, maka anda harus berani menghadapi risiko. Kalimat tersebut dianggap
resep untuk menjadi pengusaha dianggap sukses. Kehidupan usaha penuh dengan
risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial.
Risiko finansial. Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan
rencana finansial yang telah ditentukan.
Risiko manajerial. Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam
mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.
Menurut Ricky W. Griffin dan
Ronald Ebert, risiko adalah uncertainty about future event, adapun Joel
G.Siegel dan Jae K.Sim mendefinisikan risiko pada 3 hal:
1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus
dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh
pengambilan keputusan
2. Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel
keuangan lainnya
3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang
mempengaruhi kinerja operasi perusahaan
atau posisi keuangan
Risiko yang tidak dapat
diatasi perusahaan ini biasanya karena tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.
Risiko yang ada diperusahaan dapat dibedakan tiga jenis risiko :
a. Risiko individual
b. Risiko yang berasal dari proyek investasi secara
individu tanpa dipengaruhi oleh proyek lain.
c. Risiko perusahaan
Pengertian Return
Return atau pengembalian
adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan laba
investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Beberapa pengertian return
yang lain :
o
Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih
dibagi ekuitas pemegang saham.
o
Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang
tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang
diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya
investasi dengan jumlah pembayaran.
o
Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi
pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang
mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
RISIKO BISNIS
Dalam dunia bisnis ada dalil klasik yakni menanggung risiko yang
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Kenyataannya bagi
kaum kapiltalis adalah : (1) enggan menananggung risiko atau berupaya
memperkecil risiko. (2) mengharapkan hasil-hasil sebesar-besarnya. Dalil klasik
itu tidak pernah terjadi, sebab resiko berhubungan dengan hasil; makin kecil
resiko makin kecil hasil dan makin besar resiko makin besar hasil.
Alternatif –alternatif
Menghindari Resiko
Untuk
menghindari resiko yang timbul terhadap aktivitas investasi yang dilakukan,
perlu dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. Alternatif
keputusan yang diambil adalah dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan
masalah nantinya. Tindakan seperti ini dianggap sebagai bagian strategi
investasi.
DEVIASI STANDAR
Risiko investasi pada
umumnya diukur dengan deviasi stnadar dari hasil yang diharapkan. Teknik
perhitungannya adalah :
Standar deviasi = √ kwadrat dari variance
Variance = σ2 = σ2 = [Ri – E(R)]2pri
σ = standar deviasi
Ri = return ke-I
yang mungkin terjadi
E(R) = return yang
diharapkan dari suatu sekuritas
Pri = probabilitas kejadian
return ke-i
KOEFISIEN VARIASI
Untuk menilai setiap
investasi pada anak perusahaan lazim digunakan koefisien variasi. Hal itu disebabkan karena
kesulitan memilih investasi atas dasar hasil yang diharapkan dan risiko dengan
menggunakan deviasi standar. Teknik perhitungan koefiien variasi (coefficient
variation atau CV) adalah deviasi standar dibagi hasil yang diharapkan :
CV = σ
/ k
CV = coefficient variation
σ = standar deviasi
k = hasil yang diharapkan
KOEFISIEN
BETA
Koefisien beta adalah ukuran
risiko yang didasarkan hubungan hasil proyek investasi tertentu dengan hasil
pasar yang dibagi dengan varian pasar. Teknik perhitungan itu dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Dimana :
βj =
koefisien beta (besarnya risiko)
Cov (Rj,Rm)
= kovarian hasil proyek j dengan hasil
pasar
Σ2m =
varian pasar
VII.
PERENCANAAN KEUANGAN
ANGGARAN
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang
akan datang.
Manfaat Anggaran
ü Adanya
perencanaan terpadu.
ü Sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan..
ü Sebagai
alat pengkoordinasian kerja.
ü Sebagai
alat pengawasan kerja.
ü Sebagai
alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Tujuan Anggaran
o Untuk
menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
o Untuk
mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
o Untuk
menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan
kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
o Untuk
mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
o Untuk
menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok,
serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Break Even Point
Break even point
adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba
sama dengan nol.
Untuk menentukan jumlah penjualan minimal yang harus
dicapai agar perusahaan mencapai break
even point dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut
Break
even (dalam satuan) = biaya tetap / margin kontribusi
Atau
Break even =
biaya tetap / (harga jual persatuan – biaya variabel persatuan)
Sedangkan,
Break even (dalam rupiah penjualan) =
biaya tetap / margin income ratio
Atau
Break even =
biaya tetap / (1 – (biaya variabel / penjualan)
Analisis Leverage Operasi dan Leverage Keuangan
Konsep operating dan financial
Leverage sangat bermanfaat untuk analisis, perencanaan dan pengendalian
keuangan. Dalam manajemen keuangan, Leverage adalah penggunaan assets dan
sumber dana (sources of founds)
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat
variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan
laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk
menghasilkan laba diperlukan tingkat penjualan minimum tertentu.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak
terkait dengan operasi perusahaan, sehingga tidak ada kaitannya dengan
penjualan perusahaan. Karena biaya tetap tidak terkait dengan penjulan
perusahaan, maka biaya ini menjadi risiko yang hasus ditanggung oleh perusahaan.
Biaya tetap perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
o
Biaya tetap operasi
o
Biaya tetap keuangan
o
Biaya tetap total
BIAYA TETAP DAN VARIABEL
Biaya variable adalah biaya yang dalam jangka pendek
berubah karena perubahan operasi persuahaan. Biaya variable tersebut meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya pemasaran langsung.
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jangka pendek
tidak berubah karena variabilitas operasi (tingkat output yang dihasilkan)
maupun penjualan. Biaya-biaya tersebut meliputi depresiasi bangunan kantor dan
pabrik, kendaraan, peralatan kantor, asuransi kecelakaan, kesehatan dan gaji
manajer.. Biaya tetap itu dapat diklasivikasikan menjadi:
o Biaya
tetap operasi
o Biaya
tetap keuangan
o Biaya tetap total
Operating Leverage
Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan
mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba
sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan
biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut dengan degree
of operating leverage atau disingkat menjadi DOL.

Setelah menghitung nilai DOL, selanjutnya
menganalisis hasil dari perhitungan DOL. DOL dapat diartikan, jika volume
penjualan berubah (naik/turun) sebesar m%, maka EBIT akan berubah searan
sebesar m% x DOL. Jadi DOL menunjukkan tingkat sensitivitas volume penjualan
terhadap laba operasinya
RETURN ON INVESMENT (ROI)
ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih
terhadap biaya. Rumus menghitung ROI adalah sebagai berikut : ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x
100%
VIII.
MANJEMEN PIUTANG
manajemen piutang adalah Suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak
lain, baik terhadap perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas
aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya
transaksi penjualan kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan
penerimaan baik berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Penggolongan Piutang
Untuk kepentingan akuntansi dan laporan
keuangan, Niswonger dan Fess (1999:324) menggolongkan piutang menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu:
Piutang usaha (
Account Receivable )
Piutang Wesel (
Notes Receivable )
Piutang lain-lain (
Other Receivable )
Piutang Usaha (
Account Receivable )
Kebijaksanaan Kredit
Dalam sisi lain perusahaan perlu mengambil
langkah-langkah sebagai berikut:
o Mengumpulkan
informasi terlebih dahulu terhadap calon pembeli
o Menganalisis
calon pembeli tersebut berdasarkan atas informasi yang dapat diperoleh.
o Analisis
efisiensi pengumpulan piutang.
Prosedur Piutang
Prosedur piutang merupakan kondisi yang disyaratkan
perusahaan kepada para pelanggannya yang membeli secara kredit
IX.
MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Manajemen persediaan merupakan
bagian dari Manajemen Keuangan yang dalam kegiatannya bertugas untuk mengawasi
aktiva perusahaan.
Menurut Martin dan Pretty
(1996:719) pengertian Manajemen Persediaan
adalah inventory management
involves the control of assets are used in the production procces or produced
to be sold in the normal course of the firms operations. Yang dapat
diartikan bahwa manajemen persediaan mencakup pengendalian dari aktiva dengan
diproduksi untuk dijual dalam skala normal dari operasi perusahaan.
Model Economic
Order Quantity (EOQ)
EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan yang dapat
meminimumkan total biaya persediaan, dan pembelian yang optimal.
Menurut Carter (2009, h.314)
Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic
Order Quantity - EOQ)
adalah jumlah persediaan yang di pesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya
persediaan tahunan. Gambaran secara umum mengenai EOQ adalah suatu metode yang
bertujuan untuk mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan mengenai
persediaan, sehingga perusahaan mampu menyeimbangkan antara biaya pemesanan dan
biaya penyimpanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, diantaranya :
a.
Perkiraan Pemakaian
b.
Biaya-biaya Persediaan
c.
Pemakaian Senyatanya
d.
Waktu tunggu
e.
Persediaan pengaman (safety stock)
f.
Pemesanan kembali (reorder point)
Perhitungan EOQ menurut Heizer, Render (2010, h.94)
yaitu:


H
Keterangan:
Q = Jumlah unit per pesanan
Q* = Jumlah optimum unit per pesanan
D = Permintaan tahunan dalam unit
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
Titik
Pemesanan Kembali
Menurut Heizer, Render (2010, h.98) Tingkat
pemesanan kembali (Reorder Point /
ROP) adalah suatu titik atau batas dari jumlah persediaan yang ada pada suatu
saat dimana pemesanan harus diadakan kembali.
menurut Petty, William, Scott dan David (2005:279)
ada beberapa faktor untuk menentukan
ROP (Re Order Point)
diantaranya adalah
1. Pengadaan atau stock
selama masa pengiriman
2. Tingkat pengamanan yang diinginkan
Cara menghitung
titik pemesanan kembali (reorder point):
ROP = (LT X
AU) +
SS
Keterangan:
ROP = titik pemesanan kembali
LT = waktu tenggang
AU = Pemakaian rata-rata dalam satuan waktu tertentu
SS = persediaan pengaman
Biaya Kehabisan
Persediaan
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan ( shortage
costs) adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah
sebagai berikut :
•Kehilangan penjualan.
• Kehilangan pelanggan.
• Biaya pemesanan khusus.
• Biaya ekspedisi.
• Selisih harga.
• Terganggunya operasi.
• Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
•Kehilangan penjualan.
• Kehilangan pelanggan.
• Biaya pemesanan khusus.
• Biaya ekspedisi.
• Selisih harga.
• Terganggunya operasi.
• Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
Model Tepat Pada
Waktu
Sistem produksi tepat waktu (JIT) adalah sistem
produksi yang bertujuan untuk menghasilkan unit yang diperlukan dalam jumlah
yang diperlukan dalam waktu yang diperlukan. Terdapat empat konsep dasar dalam
melaksanakan JIT, yaitu:
1.
Produksi JIT adalah
memproduksi apa yang dbutuhkan, hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah
yang diperlukan.
2.
Autonomasi, merupakan
suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit
cacat mengalir ke proses berikutnya.
3.
Tenaga kerja yang
fleksibel, pekerja dengan fungsi ganda.
4.
Pemikiran kreatif, yang
berarti memperhatikan saran para pekerja.
X.
MANAJEMEN MODAL KERJA
Modal Kerja
Pengertian modal kerja dan modal berbeda-beda dalam
pandangan pedagang, ahli ekonomi, kreditur dan ahli hukum. Drs. Bambang Riyanto
mengemukakakan tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu :
a.
Konsep Kuantitatif
b.
Konsep Kualitatif
c.
Konsep Fungsional
Pentingnya Modal Kerja
Modal kerja
sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal
kerja akan sulit untuk menjalankan kegiatannya, atau akan macet operasinya.
Tanpa modal kerja yang cukup, suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Jika hal itu
terjadi, ia akan ditinggalkan pelanggannya, dan menderita kerugian. Oleh sebab
itu, sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari. Besarnya modal kerja tergantung pada jenis bisnis, tetapi
pada umumnya nilai modal kerja suatu perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari
jumlah harta, maka perlu pengelolaan yang serius.
Hampir
semua perusahaan dalam berbagai bidang kegiatan bisnis, mengelola modal kerja
meliputi tiga aspek yaitu :
o
Kebijakan modal kerja
o
Manajemen harta lancer
o
Sumber pembiayaan jangka pendek
Kebijakan Modal Kerja
a.
Kebijakan yang agresif,
yaitu modal kerja dipenuhi dengan seluruhnya dengan utang jangka pendek.
b.
Kebijakan yang moderat,
yaitu modal kerja dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek dan 50% dipenuhi
dengan utang jangka panjang
c.
Kebijakan yang
konservatif, yaitu seluruh modal kerja dipenuhi dengan utang jangka panjang
Kebutuhan Modal
Kerja
Kebutuhan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh
perusahaan dalam rangka memenuhi perputaran modal kerja tersebut. Sutrisno,
Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi (2003:43) menyatakan bahwa
kebutuhan modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja
hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek.
Pengertian Profit Margin
Profit margin memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan
mengelola keuangan sehingga efisiensi dalam perusahaan dapat dilakukan.
Erwan Dukat, Alat-alat Analisa Laporan Keuangan (2002:32) mengemukakan
bahwa profit margin adalah untuk melihat efisiensi perusahaan dalam
mencapai volume penjualan untuk menghasilkan laba yang diharapkan.
Adapun rumus profit margin tersebut adalah sebagai berikut :
Laba Bersih Setelah Pajak

Hasil Penjualan Neto
XI.
MANAJEMEN HARTA KEUANGAN
Perusahaan besar pada umumnya
memiliki investasi di beberapa perusahaan yang berupa surat-surat berharga
saham dan obligasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan deviden (saham) dan
bunga (obligasi). Investasi yang dimiliki itu bersifat permanent atau dalam
jangka panjang. Di samping untuk memperoleh dividen dan bunga, investasi juga
mengharapkan keuntungan biaya surat-surat berharga itu di jual, tetapi itu
bukan tujuan utama.
Saham memiliki empat macam nilai, yaitu :
1.
Nilai nominal, yaitu
nilai yang tertera dalam surat saham, misalnya Rp.1000 / Rp.500 per lembar per
saham, lazim disebut state value, face
value, par value.
2.
Nilai buku (book value per share), yaitu jumlah
nilai modal sendiri (ekuitas) dibagi jumlah saham yang beredar.
3.
Nilai pasar (market value per share), yaitu harga
yang ditentukan oleh kekuatan permintaan dan permintaan di pasar bursa.
4.
Nilai fundenmental atau
disebut intrinsic, yaitu nilai sekarng (present
value) dari deviden dan keuntungan / kerguian modal (capital gain/loss).
Pengertian Saham
Pengertian saham merupakan suatu modal dasar sebelum
terjun ke dalam dunia investasi saham. Saham adalah surat berharga yang
menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham dibagi menjadi 2
kategori utama:
1.
saham biasa
2.
saham preferen.
Memahami Investasi Obligasi
Berbeda dengan saham
yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi sebenarnya
merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan. Obligasi adalah
surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah
dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu.
Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka
peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut
ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu. Obligasi kupon (coupon
bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku merupakan salah
satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini.
Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Tanggal jatuh tempo
(maturity date) obligasi.
·
Tingkat bunga (coupon
rate) obligasi,
·
Nilai nominal (face
value atau par value) obligasi
Resiko
suku bunga
Harga Obligasi bergerak berlawanan
arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku bunga. Ketika suku bunga
naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi pemerintah senilai
Rp. 5.000.000,- dengan tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi tersebut awal
tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi baru dengan
tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain
mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian
berapa harga yang akan pemodal tawarkan kepada Anda sebagai pemegang obligasi
tersebut ? Sudah tentu harganya akan lebih rendah dari Rp. 5.000.000,- karena
obligasi yang Anda miliki memberikan bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga
obligasi di pasar. Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi
resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi tersebut karena fluktuasi suku
bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.
Resiko
inflasi
Resiko berikutnya adalah resiko
inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi dari waktu ke waktu untuk
dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan akan
naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya karena bila
inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda memegang
obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan kehilangan
daya beli dari bunga yang Anda terima.
Resiko
lainnya
Resiko lainnya adalah resiko
kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda tidak dapat berharap
kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi tersebut
pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena
perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat
Anda hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan
ada juga beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti
perusahaan penerbit obligasi tersebut berhak untuk membeli kembali (buy back)
obligasi pada harga tertentu (call price) sebelum obligasi tersebut jatuh
tempo.
XII.
PENGANGGARAN MODAL DALAM KONDISI KEPASTIAN
Penganggaran modal atau capital budgeting ialah rencana kerja
keuangan jangka panjang pada suatu proyek investasi. Misalnya penganggaran
modal (investasi) pembelian kapal, mendirikan pabrik baru, mendirikan
perusahaan baru, dan lain-lain. Karena waktunya panjang, maka risikonya tinggi.
Oleh sebab itu, para perencana investasi jangka panjang harus mampu memprediksi
pendapatan dan biaya di masa depan.
Kerangka Berpikir
Penganggaran Modal
Para perencana penganggaran
modal harus memprediksi lima aspek, yaitu :
1. Pangsa Pasar
Artinya berisiko besar
karena ketidakpastian tersebut. Para perencana harus yakin bahwa di masa
mendatang pendapatan dapat diperkirakan mendekati kenyataan. Meramal kondisi
pasar adalah sulit sekali, karena pasar ditentukan oleh situasi bisnis, situasi
ekonomi dan situasi politik.
2. Nilai Investasi dan Sumber
Pembiayaan
Jika pangsa pasar yakin bisa
diketahui dan bisa dikuasai, maka selanjutnya merencanakan investasi jangka
panjang dalam bentuk unit bisnis atau penggantian peralatan, atau produk baru,
yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, misalnya Rupiah atau Dollar (Rp 1.000
atau Rp 1.000 juga atau Rp 1.000 milyar). Setelah nilai investasi ditetapkan
kemudian disusun sumber pembiayaan, dari modal sendiri atau dari utang.
3. Menghitung Biaya Modal
Setiap modal menanggung
biaya. Modal sendiri biayanya adalah hasil yang diharapkan oleh pemilik,
sedangkan modal dari utang biayanya adalah bunga. Kedua biaya tersebut harus
dihitung yang lazim disebut biaya rata-rata tertimbang, yang akan menjadi
tingkat diskon (discount rate)
terhadap arus kas masuk bersih investasi (net cash inflow). Formula net
cash inflow yaitu :
EBDIT (1 – T) + T. Dep
EBIT (1 – T) + Dep
EAT + Dep + Interest (1 – T)
Di mana :
EBDIT : Earning Before Depreciation, Interest and Tax (laba sebelum penyusutan, bunga dan pajak)
T : Tax, pajak perseroan (badan usaha)
Dep : Depreciation (penyusutan) dari harta tetap
EBIT : Earning Before
Interest and Tax (laba sebelum
bunga dan pajak)
EAT : Earning After Tax
(laba bersih setelah pajak)
Interest : Bunga pinjaman, jika investasi
menggunakan utang
4. kelayakan Proyek Investasi
Setelah arus kas masuk bersih diketahui kemudian dihitung
layak atau tidaknya proyek investasi, dengan cara :
a. Nilai Tunai Bersih (Net Present Value atau NPV)
Membandingkan nilai tunai arus kas masuk bersih dengan
nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika NPV positif, proyek layak,
artinya bisa dilaksanakan.
Tingkat Hasil Internal (Internal Rate of Return atau IRR)
Mencari discount
rate yang dapat menyamakan besarnya nilai tunai arus kas bersih proyek
dengan nilai tunai pengeluaran untuk investasi. Jika IRR lebih besar daripada
biaya modal rata-rata tertimbang, maka proyek layak.
b. Indek Profitabilitas (Profitability Index atau PI)
Membagi jumlah nilai tunai arus kas bersih proyek dengan
nilai tunai pengeluaran modal untuk investasi. Jika indeknya di atas satu,
proyek layak.
c. Tingkat Hasil Akuntansi (Accounting Rate of Return atau ARR)
Membagi rata-rata laba bersih dengan nilai tunai
pengeluaran modal untuk investasi. Jika besarnya ARR lebih besar daripada biaya
modal, maka proyek layak.
d. Lamanya Kembali Modal (Payback Periode atau PP)
Lamanya kembali modal, yaitu nilai investasi sama dengan
nilai tunai arus kas masuk bersih dalam beberapa tahun. Pada umumnya perencana
investasi menentukan payback periode
dalam tahun tertentu, misalnya 4 tahun.
Menentukan layak/tidaknya
suatu proyek:
1. Menentukan besarnya arus kas keluar
2. Mengestimasi arus kas masuk tahunan dari proyek yang
dijalankan (harus sesuai dengan umur ekonomisnya)
3. Menentukan kelayakan investasi berdasarkan kriteria
tertentu
Perhitungannya:
Menghitung arus kas keluar
- Arus kas keluar untuk pembelian aktiva baru:
Harga aktiva baru (xxx)
Biaya2 tambahan (xxx)
Tambahan modal kerja (xxx)
Arus kas keluar (Io) (xxx)
- Arus kas keluar untuk penggantian aktiva:
Harga beli aktiva baru (xxx)
Biaya2 tambahan (xxx)
Harga jual aktiva lama x
Penghematan pajak (xxx)
Arus kas keluar (xxx)
b. Mengestimasi arus kas masuk tahunan dari proyek yang dijalankan (harus sesuai dengan umur ekonomisnya)
- Arus kas masuk untuk pembelian aktiva baru:
CFn = [R - OE - D] (1 - T) + D
- Arus kas masuk per tahun untuk penggantian aktiva:
CFn = [(Rbaru - Rlama) - (OEbaru - OElama) - (Dbaru - Dlama)] (1-T) + (Dbaru-Dlama)
Ket :
CFn = Cashflow untuk tahun n
R = pendapatan (Revenue)
OE = beban operasional (Operating Expense) diluar beban
- Arus kas keluar untuk pembelian aktiva baru:
Harga aktiva baru (xxx)
Biaya2 tambahan (xxx)
Tambahan modal kerja (xxx)
Arus kas keluar (Io) (xxx)
- Arus kas keluar untuk penggantian aktiva:
Harga beli aktiva baru (xxx)
Biaya2 tambahan (xxx)
Harga jual aktiva lama x
Penghematan pajak (xxx)
Arus kas keluar (xxx)
b. Mengestimasi arus kas masuk tahunan dari proyek yang dijalankan (harus sesuai dengan umur ekonomisnya)
- Arus kas masuk untuk pembelian aktiva baru:
CFn = [R - OE - D] (1 - T) + D
- Arus kas masuk per tahun untuk penggantian aktiva:
CFn = [(Rbaru - Rlama) - (OEbaru - OElama) - (Dbaru - Dlama)] (1-T) + (Dbaru-Dlama)
Ket :
CFn = Cashflow untuk tahun n
R = pendapatan (Revenue)
OE = beban operasional (Operating Expense) diluar beban
penyusutan
D = beban penyusutan (Depreciation)
T = tingkat pajak (Tax)
D = beban penyusutan (Depreciation)
T = tingkat pajak (Tax)
Bisa juga menggunakan rumus Laba/Rugi:
Contoh:
Pendapatan 10.000.000
Beban Operasional (6.000.000)
Beban penyusutan (1.000.000)
Laba sebelum pajak 3.000.000
Pajak (30%) (900.000)
Laba bersih 2.100.000
Penyusutan 1.000.000
Arus kas 3.100.000
CF = [10.000.000 - 6.000.000 - 1.000.000] (1 - 0,3) + 1.000.000
c. Menentukan kelayakan investasi berdasarkan kriteria tertentu
A. Waktu
1. Payback Period
Mengukur seberapa cepat modal dapat diterima kembali oleh perusahaan (balik modal). Modal: Io
Kriteria mutually exclusive:
- Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
- Ditolak : PB > jangka waktu yang disyaratkan
Kriteria independent:
- Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
- Ditolak : PB > jangka waktu yang disyaratkan
Contoh:
Contoh:
Pendapatan 10.000.000
Beban Operasional (6.000.000)
Beban penyusutan (1.000.000)
Laba sebelum pajak 3.000.000
Pajak (30%) (900.000)
Laba bersih 2.100.000
Penyusutan 1.000.000
Arus kas 3.100.000
CF = [10.000.000 - 6.000.000 - 1.000.000] (1 - 0,3) + 1.000.000
c. Menentukan kelayakan investasi berdasarkan kriteria tertentu
A. Waktu
1. Payback Period
Mengukur seberapa cepat modal dapat diterima kembali oleh perusahaan (balik modal). Modal: Io
Kriteria mutually exclusive:
- Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
- Ditolak : PB > jangka waktu yang disyaratkan
Kriteria independent:
- Diterima: PB < jangka waktu yang disyaratkan
- Ditolak : PB > jangka waktu yang disyaratkan
Contoh:
Proyek - investasi Rp
120.000
Proceeds - aliran kas
1. 60.000 120.000 - 60.000 = 60.000 --> 1 tahun
2. 50.000 60.000 - 50.000 = 10.000 --> 1 tahun
3. 40.000 10.000/40.000 x 1 tahun = 3 bulan
4. 30.000 2 tahun 3 bulan
5. 20.000
6. 10.000
2. Average Rate of Return (ARR)
Menunjukkan prosentase keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari Average Investment/Initial
Investment.
Proceeds - aliran kas
1. 60.000 120.000 - 60.000 = 60.000 --> 1 tahun
2. 50.000 60.000 - 50.000 = 10.000 --> 1 tahun
3. 40.000 10.000/40.000 x 1 tahun = 3 bulan
4. 30.000 2 tahun 3 bulan
5. 20.000
6. 10.000
2. Average Rate of Return (ARR)
Menunjukkan prosentase keuntungan netto sesudah pajak dihitung dari Average Investment/Initial
Investment.
Contoh soal:
Suatu perusahaan mempunyai
rencana untuk membeli mesin baru menggantikan mesin yang lain. Harga mesin baru
beserta biaya pemasangannya sebesar 60.000 dengan taksiran umur penggunaan 3
tahun. Mesin lama masih mempunyai umur penggunaan 3 tahun lagi. Kalau dijual
saat ini harganya 15.000. Penggantian mesin lama akan menghemat biaya tenaga
kerja, material dan biaya reparasi sebesar 27.500 sebelum pajak setiap
tahunnya. Pajak penghasilan ditetapkan sebesar 40% kenaikan taxable income atau
keuntungan yang akan dikenakan pajak 12.500. Hitung ARR-nya!
Jawab:
Keuntungan menurut Accrual
dan basis Cash
Uraian
Accrual
Cash
Cash saving/biaya
penghematan
27.500
27.500
Depr. mesin baru
(60.000/3) 20.000
Depr. mesin lama
(15.000/3) 5.000
Tambahan
depr. 15.000
Kenaikan taxable
income 12.500
Kenaikan pajak penghasilan
(40%x12.500)
5.000
5.000
Kenaikan EAT 7.500 22.500 -> disebut kenaikan cashflow proceeds
ARR = EAT = 7.500 x 100% = 16,6%
Io 45.000
ARR berdasarkan initial investment.
Kenaikan EAT 7.500 22.500 -> disebut kenaikan cashflow proceeds
ARR = EAT = 7.500 x 100% = 16,6%
Io 45.000
ARR berdasarkan initial investment.
Nilai Uang
Net Present Value
Mengukur nilai sekarang dari arus kas masuk yang akan
diterima dimasa yang akan datang setelah dikurangi dengan arus kas keluar.
Ket:
CF : Cash inflow
Io : mutual investment
k : cost of capital
n : umur proyek
Ket:
CF : Cash inflow
Io : mutual investment
k : cost of capital
n : umur proyek
Profitability Index
Cara menghitungnya dengan cara membagi total nilai
sekarang dari arus kas masuk dengan arus kas keluar.
Kriteria:
- Diterima: PI > 1, ditolak < 1 (mutually exclusive)
- Ditolak : PI > 1 dan dana mencukupi (independent)
- Diterima: PI > 1, ditolak < 1 (mutually exclusive)
- Ditolak : PI > 1 dan dana mencukupi (independent)
Internal Rate of Return
Tingkat imbal hasil (k) sedemikian rupa sehingga
menyebabkan NPV = 0
Kriteria mutually exclusive:
- Diterima: IRR > biaya modal
- Ditolak : IRR < biaya modal
Kriteria independent:
- Diterima IRR > biaya modal dan dana mencukupi
- Diterima: IRR > biaya modal
- Ditolak : IRR < biaya modal
Kriteria independent:
- Diterima IRR > biaya modal dan dana mencukupi
5. Praktik Penganggaran Modal
Untuk memudahkan memahami
teknik berpikir dan praktik penganggaran modal di bawah ini disajikan contoh
praktis. Misalnya PT ABC merencanakan investasi dengan nilai investasi Rp
1.000, umur proyek 5 tahun. Proyek dibiayai oleh modal sendiri Rp 200 dan
sisanya dibiayai oleh utang, dengan pembayaran kembali cicilan dan bunga secara
anuitas. Biaya modal sendiri 24% dan biaya utang 20%, pajak perseroan 50%.
Investasi tersebut
dialokasikan ke modal kerja Rp 300 dan sisanya dialokasikan ke harta tetap
dengan penyusutan angka tahun yang makin menurun (sum of year digit methode), dengan nilai sisa harta tetap Rp 150
dan modal kerja ditemukan kembali pada akhir umur proyek. Estimasi pendapatan
dan biaya operasi tunai per kas adalah sebagai berikut :
Tahun
|
Pendapatan
|
Biaya
Operasi
|
1
|
Rp1.200
|
Rp 800
|
2
|
Rp1.400
|
Rp 950
|
3
|
Rp1.250
|
Rp1.100
|
4
|
Rp1.400
|
Rp1.100
|
5
|
Rp1.200
|
Rp 900
|
Berdasarkan data di atas,
dapat dihitung : Net Present Value,
Internal Rate of Return, Accounting Rate of Return, Profitability Index,
Payback Period .
Langkah
Pertama : Menghitung Beban Penyusutan
Menghitung beban penyusutan
harta tetap, nilai Rp 700, sisa Rp 150, harta tetap yang disusut Rp 550, selama
lima tahun dengan model sum of year
digit method. Jumlah angkat ahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15.
Tahun 1 =
5/15 x 550 =
183
Tahun 2 =
4/15 x 550 =
147
Tahun 3 =
3/15 x 550 =
110
Tahun 4 =
2/15 x 550 =
73
Tahun 5 =
1/15 x 550 =
37
Langkah
Kedua : Menghitung Beban Bunga
Skedul Pembayaran Bunga dan
Angsuran
Besarnya anuitas, bunga 20%
per tahun, pinjaman Rp 800.
(Rp 800 / (PVIFA, 20%, 5
tahun) = (Rp 200 / 2,990) = Rp 267,56 dibulatkan Rp 268.
Tahun
|
Pinjaman
|
Annuitas
|
Bunga
20%
|
Angsuran
|
1
|
800
|
268
|
160
|
108
|
2
|
692
|
568
|
138
|
130
|
3
|
562
|
268
|
112
|
456
|
4
|
406
|
268
|
81
|
187
|
5
|
219
|
268
|
*49
|
219
|
Jumlah
|
1.340
|
540
|
800
|
* Pembulatan pembayaran
bunga.
Langkah
Ketiga : Menghitung Arus Kas Masuk Bersih
Proyeksi
Arus Kas Masuk Bersih (Net Cash Inflow)
Keterangan (tahun)
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun
3
|
Tahun
4
|
Tahun
5
|
Pendapatan
|
1.200
|
1.400
|
1.250
|
1.400
|
1.200
|
Biaya operasi per kas
|
800
|
950
|
1.100
|
1.100
|
900
|
EBDIT
|
400
|
450
|
150
|
300
|
300
|
Depresiasi (SOYDM)
|
183
|
147
|
110
|
73
|
37
|
EBIT
|
217
|
303
|
40
|
227
|
263
|
Bunga
|
160
|
138
|
112
|
81
|
49
|
EBT
|
57
|
165
|
-72
|
146
|
214
|
Tax 40%
|
-23
|
-66
|
*+29
|
-58
|
-86
|
Earning
After Tax (EAT)
|
34
|
99
|
-43
|
88
|
128
|
Net Cash Inflow
|
313
|
329
|
134
|
209
|
195
|
- EBDIT (1 – T) +
Tdep
|
|||||
- EBIT (1 – T) + Dep
|
|||||
- EAT + Dep +
Interest(1 – T)
|
|||||
Nilai sisa harta tetap
|
150
|
||||
Modal kerja akhir proyek
|
300
|
||||
Total
Net Cash Inflow (NCI)
|
313
|
329
|
134
|
209
|
645
|
* Catatan :
Pada tahun ke 3, perusahaan rugi, maka pajaknya dihitung
positif (+), artinya jumlah tersebut dapat dikurangkan pembayaran pajak
tahun-tahun yang memperoleh laba.
Langkah
Keempat : Menghitung Biaya Modal
Biaya modal : 0,20 (1-0,4)
(0,8) + 0,24 (0,2) = 0,1440 (14,40%), sebagai tingkat diskon atau discount rate (DR) untuk menghitung
nilai sekarang dari hasil investasi (arus kas masuk bersih).