Jumat, 11 Maret 2016

Akuntansi Manajemen

AKUNTANSI MANAJEMEN:

MENGENAL AKUNTANSI MANAJEMEN

AKUNTANSI MANAJEMEN           
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan oleh manajemen yang dilakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan penilaian kinerja dalam organisasi.
Akuntansi Manajemen dan Akumulasi Keuangan
Akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah data untuk menghasilkan informasi yang ditunjkan pada pihak internal perusahaan. Sedangkan akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah data untuk menghasilkan informasi keangan yang ditnjukan pada pihak luar perusahaan.
Kedua jenis akuntansi ini memiliki persamaan sebagai berikut:
1.      Menyediakan informasi
2.      Menggunakan
3.      Mengolah data akuntansi
Perbedaan kedua jenis akntansi ini meliputi enam aspek yaitu:
1.      Pemakai utama informasi
2.      Retriksi
3.      Jenis informasi
4.      Orientasi waktu
5.      Lingkup informasi
6.      Bidang pengetahuan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI  MANAJEMEN
Pemprosesan Informasi
Sistem informasi akuntansi manajemen (managemen accounting information system) adalah sistem informasi yang mentransformasi input dengan menggunakan proses untuk menghasilkan output yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan, yaitu :
1.      Input (data yang direkam dari peristiwa ekonomi yang terjadi di perusahaan)
2.      Proses (pengubahan data menjadi informasi)
3.      Output (informasi )
Adapun tujuan sistem informasi akuntansi manajemen:
1.      Menyediakan informasi objek biaya dan biaya yang dibebankan ke objek biaya
2.      Menyediakan informasi untuk melaksanakan aktivitas perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
3.      Menyediakan informasi untuk mendukung proses penganbilan keputusan
Proses Manajemen
Informasi yang dihasilkan untuk mendukung  aktivitas manajemen, meliputi:
1.      Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah aktivitas yang dilakukan ntuk menentukan tujuan dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam mencapai tujuan informasi memiliki peran penting, oleh karena itu, perencanaan dituntt akurat, memotivasi, dan dapat dilaksanakan.
2.      Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah aktivitas yang dilakukan untk memonitor pelaksanaan suatu rencana dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi penyimpangan.
3.      Pengambilan keputusan
Pengambil keputusan (decision making) adalah  proses pemilihan suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.


SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
Perioditasi sejarah perkembangan akuntansi
                                               Periode
Kejadian Utama
Sebelum
Double Entry System
3500 SM-1490 M
Mesopotamia
3500 SM-2000 SM
Industri kecil
Bank
Code Of Hammurabi
Daftar Harga
Juru tulis
Zaman Mesir, Cina
Yunani, dan Romawi Kuno
3000 SM-1100 M
Pajak Kepada Raja
Efesiensi Program
Uang Koin
Bank
Buku Kas
Anggaran Tahunan
Penggunaan Kertas
Medievel England
1130 M-1490 M
Domesday Book
Great Role Of the Exchequer
Pengenalan
Double Entry System
1490 M-1700M
Renaissance
1490M-1700M
Double entry system

Setelah
Double Entry System
1700M-1990M
Perkembangan Awal
Akuntansi Manajemen
1700 M-1950 M
Catatan Produksi
Seven Factors
Revolusi Pertama
Akuntansi Manajemen
1950 M-1980 M
Pendidikan Formal
Buku Akuntansi Manajemen
Berbagai Jenis Costing
Matematika Akuntansi
Revolusi Kedua
Akuntansi Manajemen
1980 M-1990 M
Pengukuran
Pengendalian
Perubahan Kurikulum


TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN
Akntansi manajemen berkembang sejalan dengan perkembangan berbagai praktik dalam bisnis. Awalnya akuntansi manajemen berfokus pada penentuan biaya dan profitabilitas produk. Namun kini akuntansi manajemen dituntut penyesaian terhadap praktik bisnis yang berkembang. Berikut praktik bisnis yang menuntut perubahan:
1.      Orientasi Pelanggan 
Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang bernilai sama atau lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari apa yang diterima pelanggan (realisasi pelanggan) dan yang diserahkan (dikorbankan) oleh pelanggan. Segala sesuatu yang diperoleh pelanggan disebut produk total. Produk total adalah semua manfaat berwujud dan tidak berwujud yang diterima pelanggan akibat membeli produk.
·         Contoh unsur-unsur yang bisa diperoleh pelanggan dari suatu produk:
Fitur produk, Fungsi produk, Garansi, Citra, Layanan, Kualitas, Instruksi penggunaan, Merek
·         Contoh unsur-unsur yang dikorbankan pelanggan terhadap suatu produk
Harga beli, Kekecewaan, Biaya pemeliharaan, Usaha untuk belajar, Biaya purnajual, Biaya penggunaan, Biaya pembuangan
2.      Perspektif Lintas Fungsi
Adalah cara pandang manajemen yang tidak lagi melihat proses penambahan nilai yang terjadi disuatu fungsi terpisah dari proses penambahan nilai yang terjadi difungsi lain.
Penekanan pada rantai nilai berarti bahwa akuntansi manajemen harus memahami berbagai fungsi dalam perusahaan, mulai dari pengadaan bahan sampai distribusi produk  kepada pelanggan.


3.      Kompetisi Global
Dua kunci utama persaingan global adalah produktivitas dan kualitas. Produk yang dihasilkan dan produktifitas tinggi, serta memiliki kualitas tinggi yang mampu bersaing dipasar global. Praktis bisnis yang baik terkait dengan produktifitas dan kualitas perusahaan dari nagara lain dapat menjadi pemicu untuk  meningkatkan produktifitas dan kualitas produk disuatu negara.
4.      Manajemen Kualitas Total
Manajemen kualitas total (total quality management) atau disingkat TQM adalah pendekatan yang menuntut perusahaan menciptakan lingkungan yang memungkinkan produk yang sempurna tanpa cacat dapat dihasilkan. 
5.      Waktu Sebagai Elemen Kompetitif
Waktu adalah elemen krusial dalam setiap tahapan rantai nilai. Waktu yang dikonsumsi untuk memproduksi produk dapat meliputi waktu bernilai tambah (value added time) dan waktu tidak bernilai tambah (non-value added time).
6.      Kemajuan Teknologi Informasi
Pada manufakturan automasi, akuntan manajemen dimungkinkan untuk melacak produk selagi sedang proses produksi dalam pabrik dan melaporkannya secara real time. Bahkan kemajuan teknologi informasi memungkinkan keputusan dapat dilakukan manajemen tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
7.      Kemajuan Lingkngan Pemanufakturan
Kemajuan teknologi berdampak pada sistem penentuan biaya produk, sistem pengendalian, perilaku biaya, ketertelusuran, penganggaran modal, dan praktek akuntansi manajemen lainnya. Kemajuan teknologi juga memungkinkan pelaksana proses produksi JIT (just in time manufacturing) dan CIM (computer integreted manufacturing).
8.      Pertumbuhan dan Deregulasi Industri Jasa
Sistem informasi akuntansi manajenem perlu dikembangkan untuk mengakomodasi konsep akuntansi manajemen untuk lingkungan perusahaan jasa, perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan terkait dengan kualitas, produktivitas, efesiensi, kepuasan pelanggan, dan kecepatan waktu penyerahan jasa juga membutuhkan dukungan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen
9.      Manajemen Berbasis Aktivitas
Manajemen berbasis aktivitas (activiti based managemen-ABM) adalah sistem yang memfokuskan perhatian manjemen terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai dari pelanggan dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.
Ada dua dimensi dalam ABM, dimensi pertama adalah dimensi biaya, dan pada dimensi kedua adalah dimensi proses.  


JENIS AKUNTAN    
Setelah seseorang memasuki dunia profesi akan ada pengklasifikasian jenis akuntan. Berikut golongan akuntan berdasarkan lingkup pekerjaannya:
1.      Akuntan publik
2.      Akuntan manajemen
3.      Akuntan pemerintah
4.      Akuntan pendidik
Sertifikasi di Bidang Akuntansi
Bentuk sertifikasi yang dapat ditempuh seorang akuntan yan tersedia di indonesia:
1.      CPMA
2.      BAP
3.      CPSAK
4.      SAS
KODE ETIK AKUNTAN MANAJEMEN
Kode etik adalah pedoman perilaku bagi seseorang dalam menjalankan profesinya. Perilaku ini diperlukan untuk menciptakan profesi yang dapat dipercaya.
Berikut standar etika akuntan manajemen:
1.      Kompetensi
2.      Kerahasiaan
3.      Integritas
4.      Objektivitas
5.      Resolusi konflik etika

KONSEP BIAYA

Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan. Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya. Kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.
Klasifikasi Biaya
Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasi berdasarkan:
1.      Ketertelusuran biaya
2.      Perilaku biaya
3.      Fungsi pokok perusahaan
4.      Elemen biaya produksi
PEMBEBANAN BIAYA
Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya:
1.      Objek biaya
2.      Metode pembebanan biaya
3.      Akurasi pembebanan biaya
PENENTUAN PEMICU BIAYA
Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Agar tepat dalam membebankan biayay keaktivitas, perusaahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat pula.
Rounded Rectangle: Analisis BiayaRounded Rectangle: Analisis AktivitasTahapan Pemicu Biaya


 







Tujuan analisis aktivitas adalah untuk mengidentivikasi aktivitas yang dilakukan. Hasil akhir analisis aktivitas adalah inventarisasi aktivitas. Analisis biaya bertujuan untuk menentukan besar biaya yang digunakan dan aktivitas yang mengakibatkan konsumsi biaya tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan, maka biaya setiap aktivitas dapat diketahui. Kemudian, ditentukan alternatif aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya konsumsi biaya. Setelah itu, manajemen akan memilih satu diantara beberapa alternatif yang tersedia untuk menentukan pemicu biaya yang paling tepat.
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan. Tiga tahap yang dilakukan dalam menganalisis aktivitas.
1.      Wawancara karyawan
2.      Inventarisasi aktivitas
3.      Pengecekan ulang
Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk setiap aktivitas. Analisis biaya dijadikan dasar untuk mengidentifikasi unsur biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Daya biaya diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang ada diperusahaan.
Inventarisasi Pemicu Biaya
Pemicu biaya adalah faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas. Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu. Oleh katena itu, perlu dilakukan infentarisasi agar dapat ditentukan faktor pemicu yang paling tepat.
Penentuan Pemicu Biaya
Dasar yang digunakan manajemen untuk menentukan pemicu biaya adalah adanya hubungan sebab akibat antara biaya dan aktivitas. Pemicu biaya yang baik adalah pemicu biaya yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.      Dapat diukur
2.      Dapat dikendalikan
3.      Sederhana
4.      Berhubungan dengan objek biaya
5.      Dapat diterima.
BIAYA BARANG DAN JASA
Output yang dihasilkan perusahaan merepresentasi objek biaya. Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan produk tidak berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengonversi bahan melalui pengguna tenaga kerja dan berbagai sumber yang lain, seperti peralatan, mesin, dan tanah.
Produk tidak berwujud adalah jasa yang diproduksi dengan menggunakan sumberdaya manusia dan sumberdaya lain, seperti perlengkapan dan peralatan.
*      Fitur Jasa
Fitur
Properti
Dampak pada Akuntansi Manajemen
kewujudan
1.      Jasa tidak dapat disimpan
2.      Tidak ada proteksi paten
3.      Tidak dapat ditampilkan
4.      Harga sulit ditentikan
1.      Tidak ada persediaan
2.      Perlu kode etik
3.      Bentuk fisik tidak ada
4.      Pembebanan biaya rumit
Daya Tahan
1.      Manfaat jasa cepat hilang
2.      Jasa dapat berulang
1.      Tidak ada persediaan
2.      Perlu standar dan konsitensi
Keterpisahan
1.      Pelanggan terlibat dalam produksi
2.      Produksi masal sulit dilakukan
1.      Biaya dihitung per pelanggan
2.      Konsitensi kualitas diperlukan
Heterogenitas
1.      Variasi jasa pajak
1.      Pengukuran produktivitas variatif
2.      Pengukuran vasilitas variatif

Ketiga definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Biaya produk rantai nilai (value chain product cost)
2.      Biaya produk operasional (operating  product  cost)
3.      Biaya produk tradisional (traditional product cost)
*      Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
*      Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
*      Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa
BIAYA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Biaya Relevan dan Pendapatan Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya, berikut kriterianya:
1.      Biaya masa depan
2.      Biaya berbeda antar alternatif
Pendapatan relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya.
Biaya Diferensial dan Pendapatan diferensial
Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar alternatif keputusan. Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar alternatif keputusan.
Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan saat satu alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif yang lain.
Biaya Terbenam
Biaya terbenam (sunk cost) adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut.
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN KONVENSIONAL DAN KONTEMPORER
Sistem akuntansi manajemen konvensional adalah sistem akuntansi manajemen yang memfokuskan perhatian pada pengukuran output aktivitas berdasarkan voleme produksi. Dalam sistem ini pembebanan biaya ke produk menggunakan pemicu tingkat unit (unit level driver).
Ciri khas sistem akuntansi manajemen konvensional:
1.      Menggunakan pemicu berbasis unit
2.      Banyak menggunakan alokasi dalam pembebanan biaya
3.      Penentuan biaya produk terlalu sempit dan kaku
4.      Fokus pada manajemen biaya, bukan aktivitas
5.      Sedikit menggunakan informasi aktivitas
Sistem akuntansi manajemen kontemporer, memiliki tujuan utama yaitu memperbaiki kualitas, konten, relevansi, dan ketepatan waktu informasi biaya.
Ciri khas sistem akuntansi manajemen kontemporer:
1.      Menggunakan pemicu berbasis unit dan non unit
2.      Banyak menggunakan penelurusan dalam pembebanan biaya
3.      Penentuan biaya produk fleksibel
4.      Fokus pada manajemen aktivitas
5.      Menggunakan informasi aktivitas secara terperinci

PERILAKU BIAYA

Perilaku biaya (cost behavior) adalah pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis. Ada tiga jenis perilaku biaya, yaitu:
1.      Biaya variabel (variable cost)
Variable cost yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume produksi, sementara sejumlah per unitnya tidak berubah. Berdasarkan definisi diatas dapat ditekankan bahwa:
a.       Biaya fariabel total berubah proporsional dengan perubahan aktivitas.
b.      Biaya variabel per unit tidak berubah walaupun aktivitas berubah.
Tipikal biaya variabel:
Jenis Perusahaan
Biaya Variabel
Perubahan Jasa
Biaya perlengkapan
Biaya perjalanan
Perusahaan dagang
Biaya persediaan
Harga pokok penjualan
Biaya pengiriman
Biaya komosi penjualan
Perusahaan manufaktur
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya pemakaian listrik
Biaya bahan bakar mesin

2.      Biaya tetap (fixed cost)
Fixed cost adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran relevan (relevant range) tertentu. Dan dapat dinyatakan bahwa:
a.       Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu mesti tingkat aktivitas berubah
b.      Biaya tetap per unit berybah dengan berubahnya tingkat aktivitas
Tipikal biaya tetap:
1.Biaya depresiasi peralatan                       4. Biaya depresiasi bangunan
2.Biaya abonemen listrik                            5. Biaya gaji pokok pegawai
3.Biaya gaji mandor pabrik
3.      Biaya campuran (mixed cost)
Mixed cost adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap. Sebagaian dari biaya campuran berubah mengikuti perubahan aktivitas secara proporsianal. Sementara sebagaian yang lain tidak berubah mesti tingkat aktivitasnya berubah.
Ex: biaya campuran adalah biaya pegawai penjualan dan biaya listrik
Kisaran relevan (relevant range) yaitu kisaran aktivitas yang mengasumsikan bahwa perilaku variabel dan tetap adalah valid. Pengategorian perilaku biaya juga di pengarihi oleh korizon waktu.
SUMBER DAYA, AKTIVITAS, DAN PERILAKU DAYA
Sumbar daya merupakan unsur ekonomis yang membuat perusahaan dapat melakukan aktivitas. Pada perusahaan manufaktur, sumberdaya meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, kelistrikan, mesin, dan peralatan.
Sumber daya fleksibel (flexible resource) adalah sumber daya yang diperolah saat diperlukan dan tidak membutuhkan komitmen jangka panjang.
Sumber daya terikat (committed resource) adalah sumber daya yang diperoleh dimuka tanpa mempertimbangkan apakah sumberdaya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis digunakan atau tidak.
Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan bersifat variabel. Dan dikategorikan menjadi:
1.      Biaya variabel murni (true variable cost)
2.      Biaya variabel bertahap (step variable cost)
TEKNIK PEMISAHAN BIAYA CAMPURAN
Biaya campuran mengandung unsur biaya variabel sekaligus biaya tetap. Ada tiga metode pendekatan yang digunakan dalam memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam biaya campuran:
1.      Metode grafik (scatterplot method)
Kelemahan dan kelebihan. Menggambarkan grafik biaya merupakan diagonis biaya yang esensial yang seharusnya tidak boleh diabaikan perusahaan. Ada dua alasan yang menggambarkan kelebihan metode grafik, yaitu:
a.       Visualisasi garis perasaan estimasi
b.      Visualisasi ketepatan pemilihan pemicu biaya
2.      Metode titik tinggi dan rendah (highest and lowest poin method)
Adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya campuran dengan  mengidentifikasi biaya yang berubah dan biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas tertinggi dan aktivitas terendah.
Kelebihan dan kelemahan. Metode titik tertinggi dan terendah memiliki keunggulan. Dan keunggulannya adalah:
a.       Sederhana
b.      Mudah diterapkan
3.      Metode regresi kuadrat terkecil (least squares regression method)
Adalah metode estimasi unsur variabel dan tetap biaya campuran dengan meregresi aktivitas terhadap biaya aktivitas tersebut.
Kelebihan dan kelemahan. Kelebihan nya adalah setiap titik data aktivitas dan biaya aktivitas tersebut dipertimbangkan dalam menentukan biaya variabel dan biaya tetap. Kelebihan ini manmpu mengatasi kelemahan metode titik tertinggi dan terendah yang hanya mempertimbangkan dua titik aktivitas. Kelemahannya adalah tingkat kerumitannya.

PENGANGGARAN MODAL UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

Perencanaan (plenning) adalah proses mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapinya. Anggaran (budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang dinyatakan dalam suatu fisik atau keuangan atau kedua-duanya. Pengendalian (control) adalah proses penetapan standar, memperoleh umpan balik mengenai kinerja yang sesungguhnya dan melakukan koreksi apabila kinerja sesungguhnya menyimpang dari rencana.
Jenis-jenis Anggaran
1.      Anggaran induk (master budget)
2.      Anggaran operasional (operating budget)
3.      Anggaran keuangan (financial budget)
4.      Anggaran berkelanjutan (continous atau rolling budget)
5.      Anggaran yang selalu diperbaharui (countinously updated budget)
Sistem Penyusunan Anggaran
1.      Sistem anggaran induk tradisional. Sistem anggaran induk pada dasarnya merupakan sistem anggaran incremental. Anggaran induk merupakan rencana untuk satu tahun, sedangkan nggaran modal merupakan rencana keuangan yang menunjukkan perkiraan perolehan aset jangka panjang yang mencangkuo beberapa tahun.
Kelebihan:
a.      Penyusunan anggarn induk memberikan pendekatan yang disiplin terhadap indentifikasi dan pemecahan masalah.
b.      Memberikan arah dan tujuan bagi manajemen disemua tingkatan.
c.       Meningkatkan koordinasi aktivitas perusahaan.
d.      Merupakan mekanisme untuk menggalang gagasan dan kerja sama dari semua tingkatan manajemen.
e.       Anggaran menyediakan ukuran yang dapat digunakan mengevaluasi kinerja dan kemempuan manajerial para eksekutif.
Kelemahannya:
a.      Berorientasi departemen dan tidak mempeerhitungkan keterkaitan antar depertemen
b.      Statis dan tidak dinamis
c.       Berorientasi hasil bukan proses

2.      Zero-Based Budgeting (ZBB). Pada sisttem ZBB manajer pusat pertanggung jawaban harus menjustifikasi setiap aktivitas yang direncanakan dan taksiran biayanya seolah aktivitas tersebut baru pertama kali dilakukan. ZBB dimulai dengan pembuatan daftar semua aktivitas atau program yang disebut paket keputusan (decision packages).
Komite anggaran juga dapat melakukan revisi bahkan menghilangkan jika perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.
3.      Planning programming and budgeting system (PPBS). Prinsip PPBS adalah alokasi sumberdaya organisasi yang terbatas pada aktivitas atau perogram yang menjanjikan tingkat hasil paling besar. Pembuatan anggaran PPBS mencakup 4 langkah:
a.       Manajemen tingkat atas harus merencanakan sasaran dan tujuan organisasi jangka panjang dan jangka pendek secara strategis.
b.      Mengidentifikasi semua alternatif aktivitas atau program untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi
c.       Biaya dan manfaat kuantitatif dan kualitas setiap alternatif aktivitas atau program harus diperkirakan
d.      Anggaran yang disusun menunjukkan aktivitas atau program yang dipilih dan jumlah rupiah yang dialokasikan kepada setiap aktivitas atau program beserta perinciannya.
Pendekatan Penyusunan Anggaran
1.      Pendekatan manajemen tingkat atas atau top-down
2.      Pendekatan “akar rumput’’ (“grass roots” approach) atau bottom-up
Pengumpulan Informasi                                                                  
Data yang digunakan untuk mneyusun anggaran salah satunya berasal dari data histori, contohnya: harga bahan pada tahun terakhir dapat memberikan informasi kepada manajer produksi mengenai kemungkinan harga bahan pada tahun yang akan datang, namun demikian data historis saja tidaklah cukup, perlu dilakukan juga:
a.       Perkiraan penjualan
b.      Perkiraan fariabel lainnya
PENYUSUNAN ANGGARAN OPEASOINAL
1.      Anggaran penjualan
2.      Anggaran produksi
3.      Anggaran pembalian bahan baku
4.      Anggaran tenaga kerja langsung
5.      Anggaran overhead
6.      Anggaran persediaan akhir barang jadi
7.      Anggaran harga pokok penjualan
8.      Anggaran biaya pemasaran
9.      Anggaran biaya riset dan pengembangan
10.  Anggaran biaya administrasi
11.  Anggaran laporan laba rugi
PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN
Anggaran keuangan adalah termasuk anggaran induk. Anggaran keuangan yang biasa  dibuat perusahaan adalah:
a)      Anggaran kas (cash budget) adalah rencana terperinci yang menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas.
b)      Anggaran neraca, disusun berdasarkan informasi yang dibuat dalam posisi keuangan tahun sebelumnya dan anggaran lain dalam anggaran induk .
c)      Anggaran laporan arus kas, menyajikan perubahan kas dan setara kas (investasi jangka pendek yang sangat likuid) dalam seatu periode. Permintaan dan pengeluaran kas dalam laporan arus kas dikelompokkan kedalam: aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
ANGGARAN FLEKSIBEL UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Perbandingan anggaran statis dan anggaran fleksibel
Anggaran statis penting untuk perencanaan tapi kurang berguna untuk pengendalian. Karena tingkat aktivitas yang diperkirakan jarang sama dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya. Oleh karena itu pendapatan dan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang diperkirakan tidak dapat langsung dibandingkan dengan pendapatan dan biaya yang sesungguhnya terjadi pada tingkat yang berbeda.
Anggaran statis. Anggaran induk disusun berdasarkan tingkat aktivitas tertentu sehingga bersifas statis. Dalam pembuatan laporan kinerja yang berguna maka biaya sesungguhnya dan biaya dianggarkan harus dibandingkan pada aktivitas yang sama. Oleh karena tongkat output sesungguhnya berbeda dari output direncanakan, maka dibutuhkan metode lain untuk menghitung biaya yang seharusnya terjadi (dianggaran) pada tingkat output sesungguhnya.
Anggaran fleksibel. Yaitu anggaran yang menyediakan perkiraan biaya pada satu kisaran aktivitas, atau menyediakan perkiraan biaya pada tingkat aktivitas yang sesungguhnya.
DIMENSI PERILAKU DALAM PENGANGGARAN
Anggaran dapat berpengaruh signifikan terhadap pengaruh manajer, karena evaluasi menentukan keuangan dan karir manajer.
Perilaku positif terjadi apabila tujuan individu manajer selaras dengan tujuan organiasi dan manajer memiliki dorongan untuk mencapainya. Kesesuaian tujuan manajerial dan organisasi disebut keselarasan tujuan (goal congruence).
Karakteristik Sistem Penganggaran yang Baik
Sistem penganggaran yang ideal adalah yang dapat menvapai keselarasan tujuan dan mendorong manajer untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang beretika. Meskipun sistem penganggaran yang ideal kemungkinan tidak ada, riset dan praktik sudah mengidentifikasi beberapa ciri penganggaran yang meningkatkan perilaku positif, yaitu:
1.      Umpan balik mengenai kinerja yang sering
2.      Insentif keuangan dan non keuangan
3.      Partisipasi
4.      Standar yang realitis
5.      Keterkendalian biaya
6.      Penggunaan beberapa ukuran kinerja

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN

Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah sistem akuntansi dirancang untuk dapat mencatat dan melaporkan pendapatan dan biaya yang timbul akibat pelaksaan suatu aktivitas pada manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut.
Organisasi
Bagan organisasi adalah gambar yang menunjukkan secara jelas bidang tanggung jawab dan jalur pelaporan suatu organisasi.
Pentingnya karakteristik organisasi yang mendukung pengendalian operasional adalah:
a.       Tidak terjadi tumpang tindih dalam pembebanan tanggung jawab
b.      Setiap manajer memahami tanggung jawabnya dengan jelas
c.       Individu yang diberi tanggung jawab harus memiliki wewenang yang memadai,
Wewenang adalah hak untuk mengambil kepuasan yang diperlukan guna menunaikan tanggung jawab
Penyusunan Struktur organisasi tergantung pada pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh perusahaan dalam mengelompokan suatu aktivitas. Aktivitas ini juga dikelompokan berdasarkan: Fungsi, produk, dan geografis.
a.       Pendekatan Fungsional adalah struktur organisasi yang mengelompokkan tanggung jawab berdasarkan funngsi tertentu, seperti: produksi,pemasaran, personalia, dan keuangan
b.      Pendekatan produk adalah struktur organisasi yang mengelompokkan fungsi dan aktivitas menurut produk atau kelompok produk
c.       Pendekatan geografis (disebut juga pendekatan regional) adalah struktur organisasi yang mengelompokkan tanggung jawab berdasarkan wilayah geografis.
Penentuan pihak yang mengendalikan biaya
Untuk menentukan tujuan yang diharapkan, sistem akuntansi harus memfasilitasi pencatatan biaya yang terjadi menurut unit-unit operasi dalam perusahaan dan mengidentifikasi biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer suatu unit operasi. Laporan pertanggung jawaban harus mengelompokan biaya berdasarkan aktivitas dan keterkendalian sehingga manajer yang bertanggung jawab dapat mengidentifikasi dengan cepat aktivitas yang perlu diperhatikan.
Biaya setiap unsur pengeluaran terdiri atas dua elemen: Harga per unit, dan Kualitas unsur yang digunakan
Tanggung jawab terhadap biaya overhead
Unsur overhead harus dialokasikan atau distribusikan dalam angka menghitung tarif pembebanan overhead pabrik ke semua produk yang dihasilkan dal satu periode. Dibeberapa perusahaan sistem akuntansi mendistribusikan biaya departemen pemberi jasa ke departenem pemakai jasa berdasarkan jam pelayanan, jam pemakaian, atau ukuran aktivitas lainnya. Distribusi ke departemen pemakai berdasarkan tarif penagihan, tarif jam terjual, tarif pembebanan atau tarif transfer.
Perhitungan tarif penagihan departemen jasa disajikan seperti berikut ini:
1.      Mengestimasi atau menganggarkan biaya yang dapat ditelusuri langsung kedepartemen jasa (seperfisi, tenaga tidak langsung, pajak gaji karyawan, perlengkapan, depresiasi peralatan)
2.      Mengalokasikan anggaran biaya bersama kesetiap departemen (mandor pabrik, depresiasi bangunan, pajak bumi dan bangunan, asuransi, utilitas)
3.      Mengalokasikan anggaran biaya departemen jasa ke departemen lain
4.      Menghitung tarif penagihan dengan cara membagi jumlah estimasi biaya departemen jasa dengan jumlah perkiraan jam jasa (atau dasar penagihan lain) yang akan diberikan pada masa mendatang.
Laporan pertanggung jawaban
Laporan pertanggung jawaban merupakan hasil proses akuntansi pertanggung jawaban. Menurut pandangan tradisional, merupakan hasil proses pertanggung jawaban memiliki dua tujuan, yaitu:
1.      Memotivasi individu mencapai kinerja yang tinggidengan melaporkan efesiensi dan inefesiensi kepada manajer pusat pertanggung jawaban dan atasannya
2.      Memberi informasi yang dapat membantu manajer pusat pertanggung jawaban untuk mengidentifikasi inefisiensi sehingga mereka dapat mengendalikan biaya jadi lebih efesien.
Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban
1.      Laporan harus sesuai dengan struktur organisasi
2.      Laporan harus konsisten bentuk dan isinya setiap diterbitkan
3.      Lapoan harus tepat waktu
4.      Laporan harus diterbitkan secara teratur
5.      Laporan harus mudah dipahami
6.      Laporan memuat perincian yang memadai, tetapi tidak berlebihan
7.      Laporan harus menyajikan data perbandingan (membandingkan anggaran atau standar yang sudah ditentukan dengan hasil sesungguhnya)
8.      Laporan harus analitis
9.      Laporan untuk manajer operasi harus menyajikan informasi mengenai unit fisik sekaligus jumlah rupiahnya.
Informasi harus dikomunikasikan secara efektif agar dapat digunakan dan dapat bermanfaat. Bentuk dan metode pelaporan, baik tertulis (mencakup penyajian tabel, bagan, dan grafik) maupun lisan (untuk menyampaikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pendapat) sangat penting untuk diperhatikan.
Tidak ada sistem pelaporan yang sempurma sehingga harus dikaji secara terus-menerus agar sesuai dengan perubahan sifat bisnis dan kebutuhan manajemen.
ANALISIS PENYIMPANGAN DAN ANGGARAN FLEKSIBEL
Penyusunan Anggaran Fleksibel
                       Adalah anggaran yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas sesungguhnya. Biaya dianggarkan pada aktivitas sesungguhnya dapat digunakan untuk menghitung penyimpangan pengeluaran dan kapasitas penganggarn.
Penyimpangan pengeluaran dihitung dengan rumus:


Penyimpangan pengeluaran    = biaya sesungguhnya – biaya dianggarkan pada  aktivitas
                                                   sesungguhnya.

                                                = biaya sesungguhnya - {(tarif tetap x tingkat aktivitas) +
                                                   (tarif fariabel x tingkat aktivitas sesungguhnya)}

 
 






Penyimpangan aktivitas menganggur adalah perbedaan antara biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya dengan biaya yang dibebankan ke produk yang dihasilkan selama satu periode.
Rumus:


Penyimpanan kapasitas Menganggur = biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas
    sesungguhnya – biaya yang dibebankan

                                                            = {(tarif tetap x tingkat aktivitas dianggarkan) – (tarif
                                                               fariabel x tingkat aktivitas sesungguhnya)} - {(tarif
                                                               tetap x tinbgkat aktifitas sesungguhnya) + (tarif
                                                               fariabel x tingkat aktivitas sesungguhnya)}

= (tarif tetap x tingkat aktivitas dianggarkan) – (tarif
   Tetap x tingkat aktivitas sesungguhnya)

= (tingkat aktivitas dianggarkan – tingkat aktivitas
    sesungguhnya) tarif tetap
 
 












Penyusunan Laporan Penyimpangan
                       Penyimpangan biaya adalah perbedaan antara jumlah biaya sesungguhnya dengan jumlah biaya yang dianggarkan.
Penyimpangan dihitung dengan membandingkan overhead dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya (berdasarkan anggaran fleksibel), overhead sesungguhnya, dan overhead dibebankan. Penyimpangan kapasitas pengangguran merupakan ukuran pemanfaatan kapasitas departemen, maka hanya perlu dihitung satu penyimpangan saja dengan cara mengurangkan overhead dibebankan ke overhead dianggarkan.
Perilaku Disfungsional Manajer
1.      Manajer cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri
2.      Manajer memusatkan perhatian pada pencapaian anggaran
3.      Manajer memusatkan perhatian pada target jangka pendek
4.      Manajer yang pandai memanipulasi akan sukses
Kegunaan Informasi bagi Manajer
Suatu aktivitas bisnis harus dilaporkan kepada manajer. Penyimpangan dilaporkan dengan tujuan: Menjaga agar manajemen dapat bertanggung jawab terhadap terjadinya biaya, dan Memberikan informasi yang berguna bagi manajer pusat pertanggungjawaban dalam upaya mengendalikan aktivitas bisnis menjadi lebih efesien.
Didalam akttivitas manajer semua kegiatan tidak selalu berjalan dengan baik, ada kalanya mengalami beberapa masalah, seperti: Penggunaan ukuran aktivitas berdasarkan volume, Laporan yang terlalu ringkas, Data bersifat keuangan, Laporan tersedia tidak tepat waktu.
Aktivitas bisnis akan lebih efektif dikendalikan dengan memantau aktifitas dari pada mengamati biaya yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut, contoh aktivitas produksi yang memicu biaya meliputi: Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan , Jumlah order perubahanrekayasa, Jumlah suku cadang yang diperlukan oleh sebuah produk, Tingkat kerusakan, Jumlah pekerjaan ulang, Jumlah waktu yang diperlukan oleh produk untuk melewati pabrik dari mulai sampai selesai, Jumlah persediaan.

ACTIVITY BASED MANAGEMENT

Activity based management adalah metode penentuan biaya per unit (konversial)  produk yang membebankan biaya overhead berdasarkan pada aktifitas yang dilakukan dalam kaitannya dengan proses produksi.
Pembebanan biaya overhead hanya berbasis pada penelusuran pemicu dan alokasi. Sistem penentuan biaya konvensional hanya menggunakan pemicu pada aktivitas level unit  untuk membebankan biaya ke produk, dan juga digunakan pada dua metode, yaitu:
1.      Tarif Tunggal
Adalah metode pembebanan biaya overhead yang berasumsi bahwa biaya overhead hanya dipicu oleh satu pemicu pada semua fasilitas produksi (pabrik) dan produk. Dalam perhitungan overhead produk juga terdapat juga dua tahapan, yaitu:
1)      Penentuan terif pembebanan overhead
Rumus:
Tarif overhead =               Anggaran biaya
Anggaran pengguna aktivitas
2)      Pembebanan biaya overhead
Rumus:
Overhead dibebankan total = tarif overhead  × aktivitas sesungguhnya.

2.      Tarif Departemental
Departemen dalam pabrik melakukan membebankan biaya overhead, yang dilakukan dengan asumsi bahwa setiap departemen memiliki perbedaan dalam pemicu biaya overhead.
Pada tarif departemen memiliki tahapan dalam perhitungan biaya produk, yaitu:
1)      Biaya overhead diseluruh pabrik dibagi dan dimasukkan kedalam kelompok-kelompok departemen produksi sehungga didapatkan kelompok biaya departemen, dan dihitung dengan rumus:
Tarif overhead =               Anggaran biaya
Anggaran pengguna aktivitas

2)      Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan antar tarif biaya overhead departemen dan jumlah pemicu yang digunakan oleh produk departemen tersebut.
Tarif pembebanan overhead juga dihitung dengan rumus:
Tarif overhead departemen=anggaran overhead  departemen pembentukan
Pembentukan               aktivitas diharapkan departemen pembentukan

Tarif overhead departemen=anggaran overhead departemen perakitan
Perakitan                      aktivitas diharapkan departemen perakitan
                                                 
o   Kelebihan sistem biaya berbasis unit
Kelebihan sistem biaya berbasis unit yaitu terdapat pada kemudahan pada aplikasinya,
o   Kelemahan sistem biaya berbasis unit
1.      Perusahaan sering salah dalam pembuatan keputusan yang berbasis pada informasi biaya produk sehingga perusahaan kalah dalam persaingan karena ketatnya kondisi persaingan.
2.      Sistem biaya yang telah ketinggalan zaman, berikut indikator yang menunjukkan bahwa sistem bisya berbasis unit telah ketinggalan zaman:
a)      Hasil penawaran sulit dijelaskan. Produk yang ditawarkan dengan harga tinggi justru terlihat sangat kaku, tetapi sebaliknya produk yang ditawarkan dengan harga rendah justru tidak laku
b)      Harga produk pesaing terlihat sangat murah dan terlihat tidak masuk akal padahal proses produksi perusahaan sudah dilakukan seefesiensi mungkin
c)      Produk yang laku sulit menghasilkan laba yang tinggi
d)     Manajer operasional ingin menghentikan produk yang terlihat menguntungkan karena produk mengomsumsi beragam aktivitas yang sulit dijelaskan kaitannya dengan biaya produk
e)      Tingkat laba sulit untuk dijelaskan
f)       Perusahaan memiliki corak pasar yang menghasilkan laba tinggi yang hanya dikuasai sendiri.
g)      Komsumen tidak protes saat terjadi kenaikan harga produk karena harga masih dibawah harga produk lain yang sejenis
h)      Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk menyediakan data biaya pada proyek khusus.
i)        Beberapa departemen menggunakan sistem biaya sendiri karena merasa sistem biaya yang ada tidak akurat
j)        Biayaproduk berubah pada saat ada perubahan aturan pelaporan keuangan
3.      Ketidak akuratan sistem biaya konversional
4.      Biaya overhead dibebankan terlalu besar pada produk tertentu (produk yang tidak terlalu membutuhkan banyak aktivitas dalam proses produksi), sedangkan produk lain (produk yang membutuhkan banyak aktivitas dalam proses bisnis) pembebanan biaya overhead terlalu rendah

Langkah-langkah sistem ABC
1.      Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas
2.      Mengalokasikan biaya ke dalam objek biaya
3.      Mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya
Manfaat dan Keterbatasan Actifity Based Costing
Manfaatnya:
1.      Pengukuran profitabilitas yang lebih baik
2.      Pembuatan keputusan yang lebih baik
3.      Perbaikan proses (process improvement)
4.      Estimasi biaya
5.      Penentuan biaya kapasitas tak terpakai.
Keterbatasannya:
1.      Alokasi
2.      Pengabaian biaya (omission of cost)
3.      Biaya dan waktu

PERBANDINGAN BIAYA PRODUK KONVENSIONAL DAN KONTEMPORER
Pada metode konvensional (tarif tunggal dan departemen) cenderung kurang akurat dalam membebankan biaya overhead kedalam produk. Dan juga untuk produk dengan menggunakan Nozle solar jauh lebih besar dibanding dengan menggunakan metode ABC.

ACTIVITY BASED MANAGEMENT
ABM adalah metode pengolahan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai produk atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya asing dan meningkatkan probabilitas perusahaan.
ABM dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1.      ABM Operasional
2.      ABM Strategi
ACTIVITY BASED COSTING DAN ACRIVITY BASED MANAGEMENT
ABC merupakan bagian dari ABM yang digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1.      Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan mampu menghasilkan laba yang lebih besar
2.      Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan, dan efesien yang berkelanjutan
3.      Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi
4.      Memilih pemasok
5.      Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen
6.      Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efesien dan efektif
7.      Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan
ANALISIS NILAI PROSES (PROCESS VALUE ANALYSIS)
Analisis nilai proses merupakan dasar dalam ABM, yang berfokus pada pertanggung jawaban aktifitas dan cara memaksimalkan kinerja sistem secara luas. Manajer perlu memahami analisis nilai proses ini karena analisis nilai proses membantu mewujudkan ABM menjadi basis operasional. Awalnya ABM hanya sebuah basis konsep, berikut analisis nilai proses:
Analisi pemicu: mencari akar penyebab
Akar penyebab biaya aktivitas tertentu sering kali menjadi penyebab biaya aktivitas lain yang berkaitan. Misalnya: biaya aktifitas untuk inspeksi bahan baku yang dibeli dan pemesanan ulang. Akar penyebab munculnya biaya kedua aktivitas tersebut mungkin sama, yaitu rendahnya kualitas pemasok.
Analisis aktivitas: identifikasi dan penentuan kandungan nilai
Analisis aktivitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kandungan nilai suatu aktivitas. Alasan perusahan melakukan aktivitas, yaitu:
1.      Memnuhi spesifikasi produk atau jasa untuk memuaskan keinginan konsumen
2.      Menjaga keberlangsungan usaha perusahaan
3.      Menjanjikan manfaan bagi organisasi
Analisis aktivitas harus menghasilkan empat keluaran, yaitu:
1.      Aktivitas yang dilakukan
2.      Jumlah orang yang melakukan aktivitas
3.      Jumlah sumberdaya dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
4.      Penentuan nilai aktivitas terhadap organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas yang bernilai tambah
Analisis bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
Aktivitas nilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa untuk konsumen. Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal berikut ini:
1.      Ada perubahan bentuk
2.      Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya
3.      Aktivitas lain jadi dapat dilakukan
4.      Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen
5.      Mendorong pembelian material atau komponen produk
6.      Berkontribusi terhadap kepuasan keuasan konsumen
7.      Salah satu langkah penting dalam proses bisnis
8.      Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas
9.      Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang mengonsumsi waktu, sumber daya atau tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau sama sekali tidak memberi nilai tambah. Dan memiliki ciri-ciri:
1.      Dapat menghilangkan tanpa memengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk atau jasa
2.      Menimbulkan penerobosan dan hanya memberi sedikit nilai
3.      Dilakukan karena danya inefisiensi atau kesalah dalam aliran proses
4.      Pekerjaan ulang
5.      Dilakukan untuk pengawasan masalah kualitas
6.      Menghasilkan output yang tdak diinginkan
PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS
Pengukuran kinerja aktivitas berupa ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan suatu kinerja harus menyediakan informasi yang spesifik tentang efek rupiah yang diakibatkan perubahan kinerja.ukuran keuangan harusnya juga mengidentifikasi potensi penghematan dan penghematan aktual, contohnya:
1.      Laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
2.      Laporan trend aktivitas
3.      Pengesetan standar kaizen
4.      Banchmarking
5.      Activity flexible budgeting
6.      Penentuan biaya siklus hidup (life cycle costing)      
PENGUKURAN NON KEUANGAN KINERJA AKTIVITAS
Pengukuran Non keuangan dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban akuntansi kontemporer juga memiliki peran penting, karena kinerja tidak hanya selalu dapat diukur dari aspek keuangannya saja.        
Salah satu cara untuk meningkatkan peran pekerja adalah dengan melakukan pengukuran kinerja operasional. Pengukuran operasional berfokus pada ukuran fisik kinerja aktivitas. Selain itu, ukuran kinerja operasional harus berkaitan dengan tiga dimensi kinerja aktivitas berikut ini:

1.      Efesiensi
Kinerja efisiensi diukur dengan membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang dipergunakan.
Tujuan pengukurannya adalah untuk meningkatkan produktivitas aktivitas penerimaan.
2.      Kualitas
Pengukuran kinerja kualitas dimaksudkan untuk mendapatkan informasi guna mencapai kualitas total, yaitu: cacat nol (zero defect), yang artinya kinerja aktivitas tanpa kesalahan.
Tujuan pengukurannya adalah untuk mengetahui perkembangan kualitas produk yang dicapai perusahaan dan memberikan motivasi kepaa para pekerja.
3.      Waktu
Dalam kinerja waktu terkait dua karakteristik, yaitu keandalan (reability) dan daya tanggap (responsiveness).
Dengan menggunakan waktu produktif teoretis yang tersedia dalam satu kurun waktu (dalam menit), sebuah stansar biaya bernilai tambah dapat ditentukan dengan rumus:
Biaya standar per menit = biaya konversi pada sel
      Jumlah menit tersedia
Biaya konversi per unit= biaya standar per menit × waktu siklus
     sesungguhnya untuk menghasilkan unit
     dalam satu kurun waktu tertentu.
            Pengukuran operasional berbasis waktu lain yang dapat digunakan adalah menghitung keefektifan siklus produksi atau manufacturing cycle efficiency (MCE), dengan rumus:           
                        MCE =                        waktu bernilai tambah
                                                Waktu bernilai tambah + waktu tidak bernilai tambah