AKUNTANSI
MANAJEMEN:
MENGENAL AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis,
menginterpretasikan, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan oleh
manajemen yang dilakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan
penilaian kinerja dalam organisasi.
Akuntansi Manajemen
dan Akumulasi Keuangan
Akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah
data untuk menghasilkan informasi yang ditunjkan pada pihak internal
perusahaan. Sedangkan akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah
data untuk menghasilkan informasi keangan yang ditnjukan pada pihak luar
perusahaan.
Kedua jenis akuntansi ini memiliki persamaan sebagai
berikut:
1.
Menyediakan informasi
2.
Menggunakan
3.
Mengolah data akuntansi
Perbedaan kedua jenis akntansi ini meliputi enam aspek
yaitu:
1.
Pemakai utama informasi
2.
Retriksi
3.
Jenis informasi
4.
Orientasi waktu
5.
Lingkup informasi
6.
Bidang pengetahuan
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI MANAJEMEN
Pemprosesan Informasi
Sistem informasi akuntansi manajemen (managemen accounting
information system) adalah sistem informasi yang mentransformasi input dengan
menggunakan proses untuk menghasilkan output yang dibutuhkan untuk mendukung
pengambilan keputusan, yaitu :
1.
Input (data yang direkam dari peristiwa ekonomi yang
terjadi di perusahaan)
2.
Proses (pengubahan data menjadi informasi)
3.
Output (informasi )
Adapun tujuan sistem informasi akuntansi manajemen:
1.
Menyediakan informasi objek biaya dan biaya yang
dibebankan ke objek biaya
2.
Menyediakan informasi untuk melaksanakan aktivitas
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi
3.
Menyediakan informasi untuk mendukung proses
penganbilan keputusan
Proses Manajemen
Informasi yang dihasilkan untuk mendukung aktivitas manajemen, meliputi:
1.
Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah aktivitas
yang dilakukan ntuk menentukan tujuan dan metode yang digunakan dalam mencapai
tujuan tersebut. Dalam mencapai tujuan informasi memiliki peran penting, oleh
karena itu, perencanaan dituntt akurat, memotivasi, dan dapat dilaksanakan.
2.
Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah aktivitas
yang dilakukan untk memonitor pelaksanaan suatu rencana dan mengambil tindakan
yang diperlukan jika terjadi penyimpangan.
3.
Pengambilan keputusan
Pengambil keputusan (decision
making) adalah proses pemilihan suatu
alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.
SEJARAH AKUNTANSI
MANAJEMEN
Perioditasi sejarah perkembangan akuntansi
Periode
|
Kejadian Utama
|
|
Sebelum
Double Entry System
3500 SM-1490 M
|
Mesopotamia
3500 SM-2000 SM
|
Industri kecil
|
Bank
|
||
Code Of Hammurabi
|
||
Daftar Harga
|
||
Juru tulis
|
||
Zaman Mesir, Cina
Yunani, dan Romawi Kuno
3000 SM-1100 M
|
Pajak Kepada Raja
|
|
Efesiensi Program
|
||
Uang Koin
|
||
Bank
|
||
Buku Kas
|
||
Anggaran Tahunan
|
||
Penggunaan Kertas
|
||
Medievel England
1130 M-1490 M
|
Domesday Book
|
|
Great Role Of the Exchequer
|
||
Pengenalan
Double Entry System
1490 M-1700M
|
Renaissance
1490M-1700M
|
Double entry system
|
Setelah
Double Entry System
1700M-1990M
|
Perkembangan Awal
Akuntansi Manajemen
1700 M-1950 M
|
Catatan Produksi
|
Seven Factors
|
||
Revolusi Pertama
Akuntansi Manajemen
1950 M-1980 M
|
Pendidikan Formal
|
|
Buku Akuntansi Manajemen
|
||
Berbagai Jenis Costing
|
||
Matematika Akuntansi
|
||
Revolusi Kedua
Akuntansi Manajemen
1980 M-1990 M
|
Pengukuran
|
|
Pengendalian
|
||
Perubahan Kurikulum
|
TREND YANG
MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN
Akntansi manajemen berkembang sejalan dengan perkembangan
berbagai praktik dalam bisnis. Awalnya akuntansi manajemen berfokus pada
penentuan biaya dan profitabilitas produk. Namun kini akuntansi manajemen
dituntut penyesaian terhadap praktik bisnis yang berkembang. Berikut praktik
bisnis yang menuntut perubahan:
1.
Orientasi
Pelanggan
Perusahaan harus mampu
menghasilkan produk yang bernilai sama atau lebih besar dengan biaya yang sama
atau lebih rendah dari apa yang diterima pelanggan (realisasi pelanggan) dan
yang diserahkan (dikorbankan) oleh pelanggan. Segala sesuatu yang diperoleh
pelanggan disebut produk total. Produk total adalah semua manfaat berwujud dan
tidak berwujud yang diterima pelanggan akibat membeli produk.
·
Contoh unsur-unsur yang bisa diperoleh pelanggan
dari suatu produk:
Fitur produk, Fungsi produk, Garansi, Citra, Layanan,
Kualitas, Instruksi penggunaan, Merek
·
Contoh unsur-unsur yang dikorbankan pelanggan
terhadap suatu produk
Harga beli, Kekecewaan, Biaya pemeliharaan, Usaha untuk
belajar, Biaya purnajual, Biaya penggunaan, Biaya pembuangan
2. Perspektif Lintas Fungsi
Adalah cara pandang manajemen
yang tidak lagi melihat proses penambahan nilai yang terjadi disuatu fungsi
terpisah dari proses penambahan nilai yang terjadi difungsi lain.
Penekanan pada rantai nilai berarti bahwa akuntansi
manajemen harus memahami berbagai fungsi dalam perusahaan, mulai dari pengadaan
bahan sampai distribusi produk kepada
pelanggan.
3. Kompetisi Global
Dua kunci utama persaingan global
adalah produktivitas dan kualitas. Produk yang dihasilkan dan produktifitas
tinggi, serta memiliki kualitas tinggi yang mampu bersaing dipasar global.
Praktis bisnis yang baik terkait dengan produktifitas dan kualitas perusahaan
dari nagara lain dapat menjadi pemicu untuk
meningkatkan produktifitas dan kualitas produk disuatu negara.
4.
Manajemen
Kualitas Total
Manajemen kualitas total (total
quality management) atau disingkat TQM adalah pendekatan yang menuntut
perusahaan menciptakan lingkungan yang memungkinkan produk yang sempurna tanpa
cacat dapat dihasilkan.
5. Waktu Sebagai Elemen Kompetitif
Waktu adalah elemen krusial dalam
setiap tahapan rantai nilai. Waktu yang dikonsumsi untuk memproduksi produk
dapat meliputi waktu bernilai tambah (value added time) dan waktu tidak
bernilai tambah (non-value added time).
6. Kemajuan Teknologi Informasi
Pada manufakturan automasi,
akuntan manajemen dimungkinkan untuk melacak produk selagi sedang proses
produksi dalam pabrik dan melaporkannya secara real time. Bahkan kemajuan
teknologi informasi memungkinkan keputusan dapat dilakukan manajemen tanpa
dibatasi oleh waktu dan tempat.
7. Kemajuan Lingkngan Pemanufakturan
Kemajuan teknologi berdampak pada
sistem penentuan biaya produk, sistem pengendalian, perilaku biaya,
ketertelusuran, penganggaran modal, dan praktek akuntansi manajemen lainnya.
Kemajuan teknologi juga memungkinkan pelaksana proses produksi JIT (just in
time manufacturing) dan CIM (computer integreted manufacturing).
8. Pertumbuhan dan Deregulasi Industri Jasa
Sistem informasi akuntansi
manajenem perlu dikembangkan untuk mengakomodasi konsep akuntansi manajemen
untuk lingkungan perusahaan jasa, perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan terkait dengan kualitas, produktivitas, efesiensi, kepuasan
pelanggan, dan kecepatan waktu penyerahan jasa juga membutuhkan dukungan
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen
9. Manajemen Berbasis Aktivitas
Manajemen berbasis aktivitas
(activiti based managemen-ABM) adalah sistem yang memfokuskan perhatian
manjemen terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai dari pelanggan dalam
rangka meningkatkan laba perusahaan.
Ada dua dimensi dalam ABM, dimensi pertama adalah dimensi
biaya, dan pada dimensi kedua adalah dimensi proses.
JENIS AKUNTAN
Setelah seseorang memasuki dunia profesi akan ada
pengklasifikasian jenis akuntan. Berikut golongan akuntan berdasarkan lingkup
pekerjaannya:
1.
Akuntan publik
2.
Akuntan manajemen
3.
Akuntan pemerintah
4.
Akuntan pendidik
Sertifikasi di Bidang
Akuntansi
Bentuk sertifikasi yang dapat ditempuh seorang akuntan yan
tersedia di indonesia:
1.
CPMA
2.
BAP
3.
CPSAK
4.
SAS
KODE ETIK AKUNTAN
MANAJEMEN
Kode etik adalah pedoman perilaku bagi seseorang dalam
menjalankan profesinya. Perilaku ini diperlukan untuk menciptakan profesi yang
dapat dipercaya.
Berikut standar etika akuntan manajemen:
1.
Kompetensi
2.
Kerahasiaan
3.
Integritas
4.
Objektivitas
5.
Resolusi konflik etika
KONSEP BIAYA
Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah
digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang
dijual atau jasa yang diberikan. Laba atau rugi merupakan selisih antara
pendapatan dengan biaya. Kos adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan
datang.
Klasifikasi Biaya
Pada
dasarnya biaya dapat diklasifikasi berdasarkan:
1. Ketertelusuran biaya
2. Perilaku biaya
3. Fungsi pokok perusahaan
4. Elemen biaya produksi
PEMBEBANAN BIAYA
Ada
tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya:
1. Objek biaya
2. Metode pembebanan biaya
3. Akurasi pembebanan biaya
PENENTUAN PEMICU BIAYA
Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar
kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi
yang dilakukan dalam perusahaan. Agar tepat dalam membebankan biayay
keaktivitas, perusaahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat pula.


![]() |
Tujuan
analisis aktivitas adalah untuk mengidentivikasi aktivitas yang dilakukan.
Hasil akhir analisis aktivitas adalah inventarisasi aktivitas. Analisis biaya
bertujuan untuk menentukan besar biaya yang digunakan dan aktivitas yang
mengakibatkan konsumsi biaya tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan, maka
biaya setiap aktivitas dapat diketahui. Kemudian, ditentukan alternatif
aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya konsumsi biaya. Setelah itu,
manajemen akan memilih satu diantara beberapa alternatif yang tersedia untuk
menentukan pemicu biaya yang paling tepat.
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses
identifikasi aktivitas yang dilakukan. Tiga tahap yang dilakukan dalam
menganalisis aktivitas.
1. Wawancara karyawan
2. Inventarisasi aktivitas
3. Pengecekan ulang
Analisis Biaya
Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya
yang dikonsumsi untuk setiap aktivitas. Analisis biaya dijadikan dasar untuk
mengidentifikasi unsur biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Daya biaya
diperoleh dari bagian akuntansi manajemen yang ada diperusahaan.
Inventarisasi Pemicu Biaya
Pemicu biaya adalah faktor penyebab tinggi rendahnya
konsumsi biaya oleh aktivitas. Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu
aktivitas tertentu. Oleh katena itu, perlu dilakukan infentarisasi agar dapat
ditentukan faktor pemicu yang paling tepat.
Penentuan Pemicu Biaya
Dasar yang digunakan manajemen untuk menentukan pemicu
biaya adalah adanya hubungan sebab akibat antara biaya dan aktivitas. Pemicu
biaya yang baik adalah pemicu biaya yang mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
1. Dapat diukur
2. Dapat dikendalikan
3. Sederhana
4. Berhubungan dengan objek
biaya
5. Dapat diterima.
BIAYA BARANG DAN JASA
Output yang dihasilkan perusahaan merepresentasi objek
biaya. Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan
produk tidak berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan
mengonversi bahan melalui pengguna tenaga kerja dan berbagai sumber yang lain,
seperti peralatan, mesin, dan tanah.
Produk
tidak berwujud adalah jasa yang diproduksi dengan menggunakan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lain, seperti perlengkapan dan peralatan.

Fitur
|
Properti
|
Dampak pada Akuntansi Manajemen
|
kewujudan
|
1.
Jasa tidak dapat disimpan
2.
Tidak ada proteksi paten
3.
Tidak dapat ditampilkan
4.
Harga sulit ditentikan
|
1.
Tidak ada persediaan
2.
Perlu kode etik
3.
Bentuk fisik tidak ada
4.
Pembebanan biaya rumit
|
Daya
Tahan
|
1.
Manfaat jasa cepat hilang
2.
Jasa dapat berulang
|
1.
Tidak ada persediaan
2.
Perlu standar dan konsitensi
|
Keterpisahan
|
1.
Pelanggan terlibat dalam produksi
2.
Produksi masal sulit dilakukan
|
1.
Biaya dihitung per pelanggan
2.
Konsitensi kualitas diperlukan
|
Heterogenitas
|
1.
Variasi jasa pajak
|
1.
Pengukuran produktivitas variatif
2.
Pengukuran vasilitas variatif
|
Ketiga
definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut:
1. Biaya produk rantai nilai
(value chain product cost)
2. Biaya produk operasional
(operating product cost)
3. Biaya produk tradisional
(traditional product cost)



BIAYA DALAM PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Biaya Relevan dan Pendapatan
Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan
yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya, berikut
kriterianya:
1. Biaya masa depan
2. Biaya berbeda antar
alternatif
Pendapatan
relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan yang berbeda antara
satu alternatif dan alternatif lainnya.
Biaya Diferensial dan
Pendapatan diferensial
Biaya
diferensial adalah biaya yang berbeda antar alternatif keputusan. Pendapatan
diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar alternatif keputusan.
Biaya Kesempatan
Biaya
kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan saat satu alternatif
keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif yang lain.
Biaya Terbenam
Biaya
terbenam (sunk cost) adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan
tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut.
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN
KONVENSIONAL DAN KONTEMPORER
Sistem
akuntansi manajemen konvensional adalah sistem akuntansi manajemen yang memfokuskan
perhatian pada pengukuran output aktivitas berdasarkan voleme produksi. Dalam
sistem ini pembebanan biaya ke produk menggunakan pemicu tingkat unit (unit
level driver).
Ciri
khas sistem akuntansi manajemen konvensional:
1. Menggunakan pemicu berbasis
unit
2. Banyak menggunakan alokasi
dalam pembebanan biaya
3. Penentuan biaya produk
terlalu sempit dan kaku
4. Fokus pada manajemen biaya,
bukan aktivitas
5. Sedikit menggunakan
informasi aktivitas
Sistem
akuntansi manajemen kontemporer, memiliki tujuan utama yaitu memperbaiki kualitas,
konten, relevansi, dan ketepatan waktu informasi biaya.
Ciri
khas sistem akuntansi manajemen kontemporer:
1. Menggunakan pemicu berbasis unit
dan non unit
2. Banyak menggunakan
penelurusan dalam pembebanan biaya
3. Penentuan biaya produk
fleksibel
4. Fokus pada manajemen
aktivitas
5. Menggunakan informasi
aktivitas secara terperinci
PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya (cost behavior) adalah pola yang
menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas
bisnis. Ada tiga jenis perilaku biaya, yaitu:
1.
Biaya variabel (variable cost)
Variable cost yaitu biaya yang
jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume
produksi, sementara sejumlah per unitnya tidak berubah. Berdasarkan definisi
diatas dapat ditekankan bahwa:
a.
Biaya fariabel total berubah proporsional dengan
perubahan aktivitas.
b.
Biaya variabel per unit tidak berubah walaupun
aktivitas berubah.
Tipikal biaya variabel:
Jenis Perusahaan
|
Biaya Variabel
|
Perubahan
Jasa
|
Biaya perlengkapan
Biaya
perjalanan
|
Perusahaan
dagang
|
Biaya persediaan
Harga pokok penjualan
Biaya pengiriman
Biaya
komosi penjualan
|
Perusahaan
manufaktur
|
Biaya bahan baku
Biaya bahan penolong
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya pemakaian listrik
Biaya
bahan bakar mesin
|
2.
Biaya tetap (fixed cost)
Fixed cost adalah biaya yang jumlah
totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran relevan
(relevant range) tertentu. Dan dapat dinyatakan bahwa:
a.
Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran
relevan tertentu mesti tingkat aktivitas berubah
b.
Biaya tetap per unit berybah dengan berubahnya tingkat
aktivitas
Tipikal
biaya tetap:
1.Biaya
depresiasi peralatan 4. Biaya depresiasi bangunan
2.Biaya
abonemen listrik 5. Biaya gaji pokok pegawai
3.Biaya gaji
mandor pabrik
3.
Biaya campuran (mixed cost)
Mixed cost adalah biaya yang memiliki
karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap. Sebagaian dari biaya
campuran berubah mengikuti perubahan aktivitas secara proporsianal. Sementara
sebagaian yang lain tidak berubah mesti tingkat aktivitasnya berubah.
Ex: biaya campuran adalah biaya pegawai
penjualan dan biaya listrik
Kisaran relevan
(relevant range) yaitu kisaran aktivitas yang mengasumsikan bahwa perilaku
variabel dan tetap adalah valid. Pengategorian perilaku biaya juga di pengarihi
oleh korizon waktu.
SUMBER DAYA,
AKTIVITAS, DAN PERILAKU DAYA
Sumbar daya merupakan unsur ekonomis yang membuat perusahaan
dapat melakukan aktivitas. Pada perusahaan manufaktur, sumberdaya meliputi
bahan baku, tenaga kerja langsung, kelistrikan, mesin, dan peralatan.
Sumber daya fleksibel
(flexible resource) adalah sumber daya yang diperolah saat diperlukan dan
tidak membutuhkan komitmen jangka panjang.
Sumber daya terikat
(committed resource) adalah sumber daya yang diperoleh dimuka tanpa
mempertimbangkan apakah sumberdaya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis digunakan
atau tidak.
Biaya bertahap (step
cost) adalah biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu dan
bersifat variabel. Dan dikategorikan menjadi:
1.
Biaya variabel murni (true variable cost)
2.
Biaya variabel bertahap (step variable cost)
TEKNIK PEMISAHAN
BIAYA CAMPURAN
Biaya campuran mengandung unsur biaya variabel sekaligus
biaya tetap. Ada tiga metode pendekatan yang digunakan dalam memisahkan biaya
variabel dan biaya tetap dalam biaya campuran:
1.
Metode grafik (scatterplot method)
Kelemahan dan kelebihan. Menggambarkan
grafik biaya merupakan diagonis biaya yang esensial yang seharusnya tidak boleh
diabaikan perusahaan. Ada dua alasan yang menggambarkan kelebihan metode
grafik, yaitu:
a.
Visualisasi garis perasaan estimasi
b.
Visualisasi ketepatan pemilihan pemicu biaya
2.
Metode titik tinggi dan rendah (highest and lowest poin
method)
Adalah metode estimasi unsur variabel dan
tetap biaya campuran dengan
mengidentifikasi biaya yang berubah dan biaya yang tidak berubah dengan
adanya perubahan aktivitas tertinggi dan aktivitas terendah.
Kelebihan dan kelemahan. Metode titik
tertinggi dan terendah memiliki keunggulan. Dan keunggulannya adalah:
a.
Sederhana
b.
Mudah diterapkan
3.
Metode regresi kuadrat terkecil (least squares regression
method)
Adalah metode estimasi unsur variabel dan
tetap biaya campuran dengan meregresi aktivitas terhadap biaya aktivitas
tersebut.
Kelebihan dan kelemahan. Kelebihan nya
adalah setiap titik data aktivitas dan biaya aktivitas tersebut dipertimbangkan
dalam menentukan biaya variabel dan biaya tetap. Kelebihan ini manmpu mengatasi
kelemahan metode titik tertinggi dan terendah yang hanya mempertimbangkan dua
titik aktivitas. Kelemahannya adalah tingkat kerumitannya.
PENGANGGARAN MODAL UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Perencanaan (plenning) adalah
proses mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapinya.
Anggaran (budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang dinyatakan
dalam suatu fisik atau keuangan atau kedua-duanya. Pengendalian (control)
adalah proses penetapan standar, memperoleh umpan balik mengenai kinerja yang
sesungguhnya dan melakukan koreksi apabila kinerja sesungguhnya menyimpang dari
rencana.
Jenis-jenis Anggaran
1.
Anggaran induk (master budget)
2.
Anggaran operasional (operating budget)
3.
Anggaran keuangan (financial budget)
4.
Anggaran berkelanjutan (continous atau rolling budget)
5.
Anggaran yang selalu diperbaharui (countinously updated
budget)
Sistem Penyusunan
Anggaran
1. Sistem anggaran induk tradisional.
Sistem anggaran induk pada dasarnya merupakan sistem anggaran incremental. Anggaran
induk merupakan rencana untuk satu tahun, sedangkan nggaran modal merupakan
rencana keuangan yang menunjukkan perkiraan perolehan aset jangka panjang yang
mencangkuo beberapa tahun.
Kelebihan:
a. Penyusunan
anggarn induk memberikan pendekatan yang disiplin terhadap indentifikasi dan
pemecahan masalah.
b.
Memberikan arah dan tujuan bagi manajemen disemua
tingkatan.
c.
Meningkatkan koordinasi aktivitas perusahaan.
d.
Merupakan mekanisme untuk menggalang gagasan dan kerja
sama dari semua tingkatan manajemen.
e.
Anggaran menyediakan ukuran yang dapat digunakan
mengevaluasi kinerja dan kemempuan manajerial para eksekutif.
Kelemahannya:
a. Berorientasi
departemen dan tidak mempeerhitungkan keterkaitan antar depertemen
b.
Statis dan tidak dinamis
c.
Berorientasi hasil bukan proses
2. Zero-Based Budgeting (ZBB). Pada
sisttem ZBB manajer pusat pertanggung jawaban harus menjustifikasi setiap
aktivitas yang direncanakan dan taksiran biayanya seolah aktivitas tersebut
baru pertama kali dilakukan. ZBB dimulai dengan pembuatan daftar semua
aktivitas atau program yang disebut paket keputusan (decision packages).
Komite anggaran juga dapat melakukan revisi
bahkan menghilangkan jika perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Planning programming and budgeting system
(PPBS). Prinsip PPBS adalah alokasi sumberdaya organisasi yang terbatas
pada aktivitas atau perogram yang menjanjikan tingkat hasil paling besar.
Pembuatan anggaran PPBS mencakup 4 langkah:
a.
Manajemen tingkat atas harus merencanakan sasaran dan
tujuan organisasi jangka panjang dan jangka pendek secara strategis.
b.
Mengidentifikasi semua alternatif aktivitas atau
program untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi
c.
Biaya dan manfaat kuantitatif dan kualitas setiap
alternatif aktivitas atau program harus diperkirakan
d.
Anggaran yang disusun menunjukkan aktivitas atau
program yang dipilih dan jumlah rupiah yang dialokasikan kepada setiap
aktivitas atau program beserta perinciannya.
Pendekatan Penyusunan
Anggaran
1.
Pendekatan manajemen tingkat atas atau top-down
2.
Pendekatan “akar rumput’’ (“grass roots” approach) atau
bottom-up
Pengumpulan Informasi
Data yang digunakan untuk
mneyusun anggaran salah satunya berasal dari data histori, contohnya: harga
bahan pada tahun terakhir dapat memberikan informasi kepada manajer produksi
mengenai kemungkinan harga bahan pada tahun yang akan datang, namun demikian data
historis saja tidaklah cukup, perlu dilakukan juga:
a.
Perkiraan penjualan
b.
Perkiraan fariabel lainnya
PENYUSUNAN ANGGARAN
OPEASOINAL
1.
Anggaran penjualan
2.
Anggaran produksi
3.
Anggaran pembalian bahan baku
4.
Anggaran tenaga kerja langsung
5.
Anggaran overhead
6.
Anggaran persediaan akhir barang jadi
7.
Anggaran harga pokok penjualan
8.
Anggaran biaya pemasaran
9.
Anggaran biaya riset dan pengembangan
10. Anggaran
biaya administrasi
11. Anggaran
laporan laba rugi
PENYUSUNAN ANGGARAN
KEUANGAN
Anggaran keuangan adalah termasuk
anggaran induk. Anggaran keuangan yang biasa
dibuat perusahaan adalah:
a)
Anggaran kas (cash budget) adalah rencana terperinci
yang menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas.
b)
Anggaran neraca, disusun berdasarkan informasi yang
dibuat dalam posisi keuangan tahun sebelumnya dan anggaran lain dalam anggaran
induk .
c)
Anggaran laporan arus kas, menyajikan perubahan kas dan
setara kas (investasi jangka pendek yang sangat likuid) dalam seatu periode.
Permintaan dan pengeluaran kas dalam laporan arus kas dikelompokkan kedalam:
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
ANGGARAN FLEKSIBEL
UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
Perbandingan anggaran
statis dan anggaran fleksibel
Anggaran statis penting untuk
perencanaan tapi kurang berguna untuk pengendalian. Karena tingkat aktivitas
yang diperkirakan jarang sama dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya. Oleh
karena itu pendapatan dan biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas yang
diperkirakan tidak dapat langsung dibandingkan dengan pendapatan dan biaya yang
sesungguhnya terjadi pada tingkat yang berbeda.
Anggaran statis. Anggaran induk disusun berdasarkan tingkat
aktivitas tertentu sehingga bersifas statis. Dalam pembuatan laporan kinerja
yang berguna maka biaya sesungguhnya dan biaya dianggarkan harus dibandingkan
pada aktivitas yang sama. Oleh karena tongkat output sesungguhnya berbeda dari
output direncanakan, maka dibutuhkan metode lain untuk menghitung biaya yang
seharusnya terjadi (dianggaran) pada tingkat output sesungguhnya.
Anggaran fleksibel. Yaitu anggaran yang menyediakan perkiraan biaya
pada satu kisaran aktivitas, atau menyediakan perkiraan biaya pada tingkat
aktivitas yang sesungguhnya.
DIMENSI PERILAKU
DALAM PENGANGGARAN
Anggaran dapat berpengaruh
signifikan terhadap pengaruh manajer, karena evaluasi menentukan keuangan dan
karir manajer.
Perilaku positif terjadi apabila tujuan individu manajer
selaras dengan tujuan organiasi dan manajer memiliki dorongan untuk
mencapainya. Kesesuaian tujuan manajerial dan organisasi disebut keselarasan
tujuan (goal congruence).
Karakteristik Sistem
Penganggaran yang Baik
Sistem penganggaran yang ideal adalah
yang dapat menvapai keselarasan tujuan dan mendorong manajer untuk mencapai
tujuan organisasi dengan cara yang beretika. Meskipun sistem penganggaran yang
ideal kemungkinan tidak ada, riset dan praktik sudah mengidentifikasi beberapa
ciri penganggaran yang meningkatkan perilaku positif, yaitu:
1.
Umpan balik mengenai kinerja yang sering
2.
Insentif keuangan dan non keuangan
3.
Partisipasi
4.
Standar yang realitis
5.
Keterkendalian biaya
6.
Penggunaan beberapa ukuran kinerja
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban
(responsibility accounting) adalah sistem akuntansi dirancang untuk dapat
mencatat dan melaporkan pendapatan dan biaya yang timbul akibat pelaksaan suatu
aktivitas pada manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut.
Organisasi
Bagan organisasi adalah gambar
yang menunjukkan secara jelas bidang tanggung jawab dan jalur pelaporan suatu
organisasi.
Pentingnya karakteristik organisasi yang mendukung
pengendalian operasional adalah:
a.
Tidak terjadi tumpang tindih dalam pembebanan tanggung
jawab
b.
Setiap manajer memahami tanggung jawabnya dengan jelas
c.
Individu yang diberi tanggung jawab harus memiliki
wewenang yang memadai,
Wewenang adalah hak untuk mengambil kepuasan
yang diperlukan guna menunaikan tanggung jawab
Penyusunan Struktur organisasi
tergantung pada pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh perusahaan dalam
mengelompokan suatu aktivitas. Aktivitas ini juga dikelompokan berdasarkan:
Fungsi, produk, dan geografis.
a.
Pendekatan Fungsional adalah struktur organisasi yang
mengelompokkan tanggung jawab berdasarkan funngsi tertentu, seperti:
produksi,pemasaran, personalia, dan keuangan
b.
Pendekatan produk adalah struktur organisasi yang
mengelompokkan fungsi dan aktivitas menurut produk atau kelompok produk
c.
Pendekatan geografis (disebut juga pendekatan regional)
adalah struktur organisasi yang mengelompokkan tanggung jawab berdasarkan
wilayah geografis.
Penentuan pihak yang
mengendalikan biaya
Untuk menentukan tujuan yang
diharapkan, sistem akuntansi harus memfasilitasi pencatatan biaya yang terjadi
menurut unit-unit operasi dalam perusahaan dan mengidentifikasi biaya yang
dapat dikendalikan oleh manajer suatu unit operasi. Laporan pertanggung jawaban
harus mengelompokan biaya berdasarkan aktivitas dan keterkendalian sehingga
manajer yang bertanggung jawab dapat mengidentifikasi dengan cepat aktivitas
yang perlu diperhatikan.
Biaya setiap unsur pengeluaran terdiri atas dua elemen:
Harga per unit, dan Kualitas unsur yang digunakan
Tanggung jawab
terhadap biaya overhead
Unsur overhead harus dialokasikan
atau distribusikan dalam angka menghitung tarif pembebanan overhead pabrik ke
semua produk yang dihasilkan dal satu periode. Dibeberapa perusahaan sistem
akuntansi mendistribusikan biaya departemen pemberi jasa ke departenem pemakai
jasa berdasarkan jam pelayanan, jam pemakaian, atau ukuran aktivitas lainnya.
Distribusi ke departemen pemakai berdasarkan tarif penagihan, tarif jam
terjual, tarif pembebanan atau tarif transfer.
Perhitungan tarif penagihan departemen jasa disajikan
seperti berikut ini:
1.
Mengestimasi atau menganggarkan biaya yang dapat
ditelusuri langsung kedepartemen jasa (seperfisi, tenaga tidak langsung, pajak
gaji karyawan, perlengkapan, depresiasi peralatan)
2.
Mengalokasikan anggaran biaya bersama kesetiap
departemen (mandor pabrik, depresiasi bangunan, pajak bumi dan bangunan,
asuransi, utilitas)
3.
Mengalokasikan anggaran biaya departemen jasa ke
departemen lain
4.
Menghitung tarif penagihan dengan cara membagi jumlah
estimasi biaya departemen jasa dengan jumlah perkiraan jam jasa (atau dasar
penagihan lain) yang akan diberikan pada masa mendatang.
Laporan pertanggung
jawaban
Laporan pertanggung jawaban
merupakan hasil proses akuntansi pertanggung jawaban. Menurut pandangan
tradisional, merupakan hasil proses pertanggung jawaban memiliki dua tujuan,
yaitu:
1.
Memotivasi individu mencapai kinerja yang tinggidengan
melaporkan efesiensi dan inefesiensi kepada manajer pusat pertanggung jawaban
dan atasannya
2.
Memberi informasi yang dapat membantu manajer pusat
pertanggung jawaban untuk mengidentifikasi inefisiensi sehingga mereka dapat
mengendalikan biaya jadi lebih efesien.
Karakteristik Laporan
Pertanggungjawaban
1.
Laporan harus sesuai dengan struktur organisasi
2.
Laporan harus konsisten bentuk dan isinya setiap
diterbitkan
3.
Lapoan harus tepat waktu
4.
Laporan harus diterbitkan secara teratur
5.
Laporan harus mudah dipahami
6.
Laporan memuat perincian yang memadai, tetapi tidak
berlebihan
7.
Laporan harus menyajikan data perbandingan
(membandingkan anggaran atau standar yang sudah ditentukan dengan hasil
sesungguhnya)
8.
Laporan harus analitis
9.
Laporan untuk manajer operasi harus menyajikan
informasi mengenai unit fisik sekaligus jumlah rupiahnya.
Informasi harus dikomunikasikan secara efektif agar dapat
digunakan dan dapat bermanfaat. Bentuk dan metode pelaporan, baik tertulis
(mencakup penyajian tabel, bagan, dan grafik) maupun lisan (untuk menyampaikan
informasi, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pendapat) sangat penting
untuk diperhatikan.
Tidak ada sistem pelaporan yang sempurma sehingga harus
dikaji secara terus-menerus agar sesuai dengan perubahan sifat bisnis dan kebutuhan
manajemen.
ANALISIS PENYIMPANGAN
DAN ANGGARAN FLEKSIBEL
Penyusunan Anggaran Fleksibel
Adalah
anggaran yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas sesungguhnya. Biaya dianggarkan pada aktivitas sesungguhnya
dapat digunakan untuk menghitung penyimpangan pengeluaran dan kapasitas
penganggarn.
Penyimpangan pengeluaran dihitung
dengan rumus:
|
Penyimpangan aktivitas menganggur
adalah perbedaan antara biaya dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya
dengan biaya yang dibebankan ke produk yang dihasilkan selama satu periode.
Rumus:
|
Penyusunan Laporan Penyimpangan
Penyimpangan
biaya adalah perbedaan antara jumlah biaya sesungguhnya dengan jumlah biaya
yang dianggarkan.
Penyimpangan dihitung dengan
membandingkan overhead dianggarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya
(berdasarkan anggaran fleksibel), overhead sesungguhnya, dan overhead
dibebankan. Penyimpangan kapasitas pengangguran merupakan ukuran pemanfaatan
kapasitas departemen, maka hanya perlu dihitung satu penyimpangan saja dengan
cara mengurangkan overhead dibebankan ke overhead dianggarkan.
Perilaku Disfungsional Manajer
1. Manajer
cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri
2. Manajer
memusatkan perhatian pada pencapaian anggaran
3. Manajer
memusatkan perhatian pada target jangka pendek
4. Manajer
yang pandai memanipulasi akan sukses
Kegunaan Informasi bagi Manajer
Suatu aktivitas bisnis harus
dilaporkan kepada manajer. Penyimpangan dilaporkan dengan tujuan: Menjaga agar
manajemen dapat bertanggung jawab terhadap terjadinya biaya, dan Memberikan
informasi yang berguna bagi manajer pusat pertanggungjawaban dalam upaya
mengendalikan aktivitas bisnis menjadi lebih efesien.
Didalam akttivitas manajer semua
kegiatan tidak selalu berjalan dengan baik, ada kalanya mengalami beberapa
masalah, seperti: Penggunaan ukuran aktivitas berdasarkan volume, Laporan yang
terlalu ringkas, Data bersifat keuangan, Laporan tersedia tidak tepat waktu.
Aktivitas bisnis akan lebih efektif
dikendalikan dengan memantau aktifitas dari pada mengamati biaya yang
ditimbulkan oleh aktivitas tersebut, contoh aktivitas produksi yang memicu
biaya meliputi: Jumlah waktu yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan ,
Jumlah order perubahanrekayasa, Jumlah suku cadang yang diperlukan oleh sebuah
produk, Tingkat kerusakan, Jumlah pekerjaan ulang, Jumlah waktu yang diperlukan
oleh produk untuk melewati pabrik dari mulai sampai selesai, Jumlah persediaan.
ACTIVITY BASED MANAGEMENT
Activity based
management adalah metode penentuan biaya per unit (konversial) produk yang membebankan biaya overhead
berdasarkan pada aktifitas yang dilakukan dalam kaitannya dengan proses
produksi.
Pembebanan biaya overhead hanya
berbasis pada penelusuran pemicu dan alokasi. Sistem penentuan biaya
konvensional hanya menggunakan pemicu pada aktivitas level unit untuk membebankan biaya ke produk, dan juga
digunakan pada dua metode, yaitu:
1. Tarif
Tunggal
Adalah
metode pembebanan biaya overhead yang berasumsi bahwa biaya overhead hanya
dipicu oleh satu pemicu pada semua fasilitas produksi (pabrik) dan produk.
Dalam perhitungan overhead produk juga terdapat juga dua tahapan, yaitu:
1)
Penentuan terif pembebanan overhead
Rumus:

Anggaran pengguna aktivitas
2)
Pembebanan biaya overhead
Rumus:
Overhead dibebankan total = tarif overhead × aktivitas sesungguhnya.
2. Tarif
Departemental
Departemen dalam
pabrik melakukan membebankan biaya overhead, yang dilakukan dengan asumsi bahwa
setiap departemen memiliki perbedaan dalam pemicu biaya overhead.
Pada tarif
departemen memiliki tahapan dalam perhitungan biaya produk, yaitu:
1)
Biaya overhead diseluruh pabrik dibagi dan dimasukkan
kedalam kelompok-kelompok departemen produksi sehungga didapatkan kelompok
biaya departemen, dan dihitung dengan rumus:

Anggaran pengguna aktivitas
2)
Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara
mengalikan antar tarif biaya overhead departemen dan jumlah pemicu yang
digunakan oleh produk departemen tersebut.
Tarif pembebanan overhead juga dihitung dengan rumus:

Pembentukan aktivitas
diharapkan departemen pembentukan

Perakitan aktivitas diharapkan
departemen perakitan
o Kelebihan sistem biaya berbasis unit
Kelebihan sistem biaya berbasis
unit yaitu terdapat pada kemudahan pada aplikasinya,
o
Kelemahan
sistem biaya berbasis unit
1. Perusahaan
sering salah dalam pembuatan keputusan yang berbasis pada informasi biaya
produk sehingga perusahaan kalah dalam persaingan karena ketatnya kondisi
persaingan.
2. Sistem
biaya yang telah ketinggalan zaman, berikut indikator yang menunjukkan bahwa
sistem bisya berbasis unit telah ketinggalan zaman:
a)
Hasil penawaran sulit dijelaskan. Produk yang
ditawarkan dengan harga tinggi justru terlihat sangat kaku, tetapi sebaliknya
produk yang ditawarkan dengan harga rendah justru tidak laku
b)
Harga produk pesaing terlihat sangat murah dan terlihat
tidak masuk akal padahal proses produksi perusahaan sudah dilakukan seefesiensi
mungkin
c)
Produk yang laku sulit menghasilkan laba yang tinggi
d)
Manajer operasional ingin menghentikan produk yang
terlihat menguntungkan karena produk mengomsumsi beragam aktivitas yang sulit
dijelaskan kaitannya dengan biaya produk
e)
Tingkat laba sulit untuk dijelaskan
f)
Perusahaan memiliki corak pasar yang menghasilkan laba
tinggi yang hanya dikuasai sendiri.
g)
Komsumen tidak protes saat terjadi kenaikan harga
produk karena harga masih dibawah harga produk lain yang sejenis
h)
Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk
menyediakan data biaya pada proyek khusus.
i)
Beberapa departemen menggunakan sistem biaya sendiri
karena merasa sistem biaya yang ada tidak akurat
j)
Biayaproduk berubah pada saat ada perubahan aturan
pelaporan keuangan
3. Ketidak
akuratan sistem biaya konversional
4. Biaya
overhead dibebankan terlalu besar pada produk tertentu (produk yang tidak
terlalu membutuhkan banyak aktivitas dalam proses produksi), sedangkan produk
lain (produk yang membutuhkan banyak aktivitas dalam proses bisnis) pembebanan
biaya overhead terlalu rendah
Langkah-langkah sistem ABC
1. Mengidentifikasi
biaya sumber daya dan aktivitas
2. Mengalokasikan
biaya ke dalam objek biaya
3. Mengalokasikan
biaya aktivitas ke dalam objek biaya
Manfaat dan
Keterbatasan Actifity Based Costing
Manfaatnya:
1. Pengukuran
profitabilitas yang lebih baik
2. Pembuatan
keputusan yang lebih baik
3. Perbaikan
proses (process improvement)
4. Estimasi
biaya
5. Penentuan
biaya kapasitas tak terpakai.
Keterbatasannya:
1. Alokasi
2. Pengabaian
biaya (omission of cost)
3. Biaya
dan waktu
PERBANDINGAN BIAYA
PRODUK KONVENSIONAL DAN KONTEMPORER
Pada metode konvensional (tarif
tunggal dan departemen) cenderung kurang akurat dalam membebankan biaya
overhead kedalam produk. Dan juga untuk produk dengan menggunakan Nozle solar
jauh lebih besar dibanding dengan menggunakan metode ABC.
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT
ABM adalah
metode pengolahan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai produk atau
jasa untuk konsumen, meningkatkan daya asing dan meningkatkan probabilitas
perusahaan.
ABM dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu:
1. ABM
Operasional
2. ABM
Strategi
ACTIVITY BASED COSTING DAN ACRIVITY BASED MANAGEMENT
ABC merupakan bagian dari ABM
yang digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Mendesain
produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan mampu
menghasilkan laba yang lebih besar
2. Memberi
tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan, dan
efesien yang berkelanjutan
3. Mengarahkan
penentuan bauran produk dan keputusan investasi
4. Memilih
pemasok
5. Negosiasi
produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen
6. Memanfaatkan
proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efesien dan efektif
7. Meningkatkan
nilai produk dan jasa perusahaan
ANALISIS NILAI PROSES (PROCESS VALUE ANALYSIS)
Analisis nilai
proses merupakan dasar dalam ABM, yang berfokus pada pertanggung jawaban
aktifitas dan cara memaksimalkan kinerja sistem secara luas. Manajer perlu
memahami analisis nilai proses ini karena analisis nilai proses membantu
mewujudkan ABM menjadi basis operasional. Awalnya ABM hanya sebuah basis
konsep, berikut analisis nilai proses:
Analisi pemicu: mencari akar penyebab
Akar penyebab
biaya aktivitas tertentu sering kali menjadi penyebab biaya aktivitas lain yang
berkaitan. Misalnya: biaya aktifitas untuk inspeksi bahan baku yang dibeli dan
pemesanan ulang. Akar penyebab munculnya biaya kedua aktivitas tersebut mungkin
sama, yaitu rendahnya kualitas pemasok.
Analisis aktivitas: identifikasi dan penentuan kandungan nilai
Analisis
aktivitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
menentukan kandungan nilai suatu aktivitas. Alasan perusahan melakukan aktivitas,
yaitu:
1. Memnuhi
spesifikasi produk atau jasa untuk memuaskan keinginan konsumen
2. Menjaga
keberlangsungan usaha perusahaan
3. Menjanjikan
manfaan bagi organisasi
Analisis aktivitas harus
menghasilkan empat keluaran, yaitu:
1. Aktivitas
yang dilakukan
2. Jumlah
orang yang melakukan aktivitas
3. Jumlah
sumberdaya dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
4. Penentuan
nilai aktivitas terhadap organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan
mempertahankan aktivitas yang bernilai tambah
Analisis bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
Aktivitas
nilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa
untuk konsumen. Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal
berikut ini:
1. Ada
perubahan bentuk
2. Bentuk
yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya
3. Aktivitas
lain jadi dapat dilakukan
4. Untuk
memenuhi permintaan atau harapan konsumen
5. Mendorong
pembelian material atau komponen produk
6. Berkontribusi
terhadap kepuasan keuasan konsumen
7. Salah
satu langkah penting dalam proses bisnis
8. Untuk
memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas
9. Dilakukan
atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka
Aktivitas tidak bernilai tambah
adalah aktivitas yang mengonsumsi waktu, sumber daya atau tempat tetapi hanya
memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau sama sekali tidak
memberi nilai tambah. Dan memiliki ciri-ciri:
1. Dapat
menghilangkan tanpa memengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk atau
jasa
2. Menimbulkan
penerobosan dan hanya memberi sedikit nilai
3. Dilakukan
karena danya inefisiensi atau kesalah dalam aliran proses
4. Pekerjaan
ulang
5. Dilakukan
untuk pengawasan masalah kualitas
6. Menghasilkan
output yang tdak diinginkan
PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS
Pengukuran
kinerja aktivitas berupa ukuran keuangan dan non keuangan. Ukuran keuangan
suatu kinerja harus menyediakan informasi yang spesifik tentang efek rupiah
yang diakibatkan perubahan kinerja.ukuran keuangan harusnya juga
mengidentifikasi potensi penghematan dan penghematan aktual, contohnya:
1. Laporan
biaya aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
2. Laporan
trend aktivitas
3. Pengesetan
standar kaizen
4. Banchmarking
5. Activity
flexible budgeting
6. Penentuan
biaya siklus hidup (life cycle costing)
PENGUKURAN NON KEUANGAN KINERJA AKTIVITAS
Pengukuran Non
keuangan dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban akuntansi kontemporer juga
memiliki peran penting, karena kinerja tidak hanya selalu dapat diukur dari
aspek keuangannya saja.
Salah satu cara untuk meningkatkan peran pekerja adalah
dengan melakukan pengukuran kinerja operasional. Pengukuran operasional
berfokus pada ukuran fisik kinerja aktivitas. Selain itu, ukuran kinerja
operasional harus berkaitan dengan tiga dimensi kinerja aktivitas berikut ini:
1.
Efesiensi
Kinerja efisiensi diukur dengan
membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang dipergunakan.
Tujuan pengukurannya adalah untuk
meningkatkan produktivitas aktivitas penerimaan.
2.
Kualitas
Pengukuran kinerja kualitas dimaksudkan
untuk mendapatkan informasi guna mencapai kualitas total, yaitu: cacat nol
(zero defect), yang artinya kinerja aktivitas tanpa kesalahan.
Tujuan pengukurannya adalah untuk
mengetahui perkembangan kualitas produk yang dicapai perusahaan dan memberikan
motivasi kepaa para pekerja.
3.
Waktu
Dalam kinerja waktu terkait dua
karakteristik, yaitu keandalan (reability) dan daya tanggap (responsiveness).
Dengan menggunakan waktu produktif teoretis
yang tersedia dalam satu kurun waktu (dalam menit), sebuah stansar biaya
bernilai tambah dapat ditentukan dengan rumus:
Biaya standar per
menit = biaya konversi pada sel
Jumlah menit tersedia
Biaya konversi
per unit= biaya standar per menit × waktu siklus
sesungguhnya untuk menghasilkan unit
dalam satu kurun waktu tertentu.
Pengukuran operasional berbasis
waktu lain yang dapat digunakan adalah menghitung keefektifan siklus produksi
atau manufacturing cycle efficiency (MCE), dengan rumus:

Waktu
bernilai tambah + waktu tidak bernilai tambah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar